KABUPATEN CIREBON, SC – Produsen tempe dan tahu di Kabupaten Cirebon masih kini mulai menjerit. Pasalnya, harga kacang kedelai impor kini tengah mengalami lonjakan signifikan akibat fluktuasi internasional terutama negara penyuplai kedelai terbesar dunia, yakni Amerika Serikat dan Brazil.
Kepala Bidang Perdagangan dan Pengendalian Barang Pokok dan Penting Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Cirebon, Iwan Suroso, membenarkan, adanya kenaikan harga kecang kedelai tersebut. Hal itu terjadi akibat fluktuasi internasional terutama negara penyuplai kedelai terbesar dunia, yakni Amerika Serikat dan Brazil.
Semula, kata Iwan, harga kedelai berada di kisaran Rp9.500 per kilogram. Kini, akibat fluktuasi internasional harga kedelai meroket hingga di kisaran Rp12.000 per kilogramnya.
BACA JUGA: Minyak Goreng Hilang di Pasaran, Wabup Cirebon Sidak Minimarket
Ia menjelaskan, sejauh ini produsen tahu dan tempe di Kabupaten Cirebon sendiri masih bergantung pada kedelai impor. Ketergantungan para produsen tahu dan tempe di Kabupaten Cirebon itu lantaran lantaran kualitas kacang kedelai lokal masih rendah. Sehingga, ketika menggunakan kacang kedelai lokal hasilnya tidak maksimal.
“Sampai sejauh ini produsen tempe dan tahu di wilayah Kabupaten Cirebon masih menggunakan kacang kedelai impor. Kalau kata produsen sih kacang kedelai lokal belum sesuai untuk diolah jadi tempe dan tahu karena ukurannya kecil,” ujarnya, Jumat (18/2/2022).
Untuk menyiasati kenaikan harga kedelai, sambung Iwan, para produsen tahu dan tempe di Kabupaten Cirebon terpaksa harus mengurangi volume tempe dan tahu yang diproduksi. Hal itu dilakukan, agar mereka bisa tetap memproduksi dan menjual tempe dengan harga normal.
BACA JUGA: Soal Kasus Penggelapan Pajak DD, Oknum Pendamping Desa Janjikan Cash Back Pajak 50 Persen
Diakui Iwan, pihaknya tidak berbuat banyak dengan melonjaknya harga kedelai tersebut. Pasalnya, kebijakan harga kacang kedelai sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah pusat. Karena itu, dirinya meminta kepada pemerintah pusat untuk bisa menurunkan kembali harga kacang kedelai.
“Kami sebenarnya tidak bisa berbuat apa-apa karena harga kedelai masih ditentukan oleh pemerintah pusat,” ucapnya. (Islah)