MAJALENGKA, SC- Akibat abrasi Sungai Ciwaringin, sedikitnya empat rumah warga di Desa Sepat, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka terancam ambruk. Kondisi empat rumah itupun terlihat semakin mengkhawatirkan.
Menurut informasi,abrasi yang menggerus tebing Sungai Ciwaringin hingga mengancam permukiman warga sudah lama terjadi. Nanun, hingga sekarang belum ada penanganan maksimal dari pemerintah ataupun pihak terkait.
Kepala Desa Sepat, Akbar Sudrajat mengatakan, Sungai Ciwaringin mengalir dari Rajagaluh, Majalengka hingga ke wilayah Kabupaten Cirebon.
BACA JUGA: Cuaca Ekstrem, Masyarakat Diminta Waspada Khususnya Bahaya Pohon Tumbang
“Sungai ini mulai mengalami abrasi sejak tahun 2011 lalu. Setiap musim hujan aliran deras Sungai Ciwaringin mengikis perlahan tebing dan tanah yang dekat aliran sungai tersebut, ” katanya, Senin (28/3/2022).
Hingga saat ini, lanjut Akbar akibat abrasi sudah ada lahan 10 meter yang runtuh. “Jika musim hujan, saya dan pamong desa serta ketua RT dan RW terus memantau lokasi pemukiman warga yang berada dekat dengan aliran sungai Ciwaringin,” ujarnya.
Dia menjelaskan, kondisi itu sudah terjadi sejak tahun 2011 itu sudah beberapa kali dilaporkan. Namun, hingga sekarang belum ada penanganan yang sungguh-sungguh. Sehingga dirinya selalu siaga, karena longsor bisa saja terjadi kapanpun, mengingat aliran sungai saat musim hujan ini selalu deras dan terkadang meluap.
BACA JUGA: Longsor Terjang Belasan Rumah Warga Majalengka
“Upaya kami sudah sering kami lakukan. Pengajuan ke instansi, dinas, namun hingga kini belum ada tindak lanjut lagi. Sekarang ada empat rumah terancam ambruk,” jelasnya.
Sementara itu, pemilik rumah yang terancam ambruk, Sri Evi (45) mengatakan, ia hanya bisa menempati tempat tinggalnya hanya bagian kiri saja.
“Karena bagian sisi kanannya sudah hancur terkikis abrasi. Bahkan, pondasinya pun sudah terbawa arus Sungai Ciwaringin,” tuturnya.
BACA JUGA: Puluhan Rumah Terancam Abrasi
Evi dan warga lainnya berharap abrasi Sungai Ciwaringin itu segera ditangani dengan melakukan perbaikan. “Kami berharap pemerintah tidak membiarkan abrasi terus terjadi,” harapnya. (Abr)