Jurnalis Cirebon mengecam penembakan pewarta Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, oleh tentara Israel, beberapa waktu lalu.
Puluhan jurnalis Cirebon pun mengadakan aksi solidaritas dengan tutup mulut, tabur bunga dan menyalakan lilin, di depan Balai Kota Cirebon, Minggu (15/5/2022) malam.
Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Cirebon, Faizal Nurathman, menuturkan, pihaknya mengecam keras penembakan Shireen Abu Akleh yang tengah melakukan tugas jurnalistik oleh tentara Israel.
BACA JUGA: Pemerintah Harus Proteksi Wartawan
Faisal pun meminta dunia internasional memberikan tindakan tegas kepada Israel atas peristiwa tersebut. Menurutnya, aksi tutup mulut, tabur bunga dan menyalakan lilin menandakan matinya dunia pers internasional.
“Penembakan terhadap Shireen Abu Akleh merupakan kebiadaban. Oleh karena itu, kami mengutuk keras tindakan tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Cirebon, Muslimin, mengutuk keras kekejaman tentara Israel.
BACA JUGA: PWI Cirebon Siap Terima Aduan Oknum Mengaku Wartawan
Muslimin mengatakan, saat bertugas, Shireen mengenakan atribut lengkap pers. Dengan demikian, tidak seharusnya tentara Israel menembaknya hingga tewas.
“Ini jelas kebiadaban tentara Israel. Aksi penembakan terhadap jurnalis yang sedang melakukan peliputan tidak bisa dibiarkan begitu saja,” tegasnya.
Muslimin meminta Pemerintah Indonesia segera mengirimkan nota protes keras kepada Israel, sebagai bentuk kepedulian terhadap kebebasan pers. Ia juga berharap, negara Barat memberikan sanksi berat kepada Israel.
BACA JUGA: Jadi Syarat Masuk Organisasi Profesi Wartawan, 12 Jurnalis Kabupaten Cirebon Ikuti OKK PWI
“Kalau negara-negara lain membiarkan hal ini, kami khawatir kebebasan pers akan hilang. Pers tidak bisa lagi secara bebas memberikan informasi kepada publik,” tandasnya. (Surya/SC)