Ia berharap, jumlah partisipasi pemilih pada 2024 nanti bisa tembus di angka 80 persen atau lebih. Mantan Kadisdik itu memang tidak menampik, jumlah partisiapasi dari setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hanya saja, dari sektor kepemudaan masih minim, angkanya hanya berada di 30 persenan.
Padahal, para pemuda dan para pemilih pemula itulah yang memiliki kelebihan dalam mengakses kandidat berkualitas, baik dalam perhelatan Pilpres, Pileg maupun Pilkada nanti. Dimana, track record para kandidatnya bisa gali melalui kecanggihan teknologi.
BACA JUGA: Pemilu Rawan Politik Uang, Ujaran Kebencian, dan Adu Domba
“Minimnya angka partisipatif para pemuda itu salah satunya karena bekerja menjadi TKW di luar negeri. Sehingga mereka tidak sempat menyalurkan hak pilihnya,” pungkasnya. (Islah)