Meski tarif yang diberlakukan untuk anak sekolah di bawah penumpang pada umumnya, namun itu sangat membantu pendapatan awak angkutan. ”Sekarang ini pendapatan sopir masih tertolong penumpang anak-anak sekolah,” ujarnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh Arif, awak angkutan perkotaan jurusan Rajagaluh – Cigasong. Menurut dia, jumlah penumpang dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Semakin banyaknya warga yang memiliki kendaraan sendiri membuat awak angkutan harus pandai merayu calon penumpang.
BACA JUGA: Angkot makin Berkurang, Sopir Alih Profesi
”Jumlah penumpang bukan bertambah, tetapi terus berkurang, untungnya masih ada anak-anak sekolah sehingga biaya operasional masih dapat tertutupi,” jelasnya. (Abr)