Selain itu, ia juga menilai beberapa alokasi anggaran untuk kegiatan jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan tingkat urgensi dan besarnya urusan seperti di Koperasi dan UKM sebesar Rp4,6 miliar serta urusan Kepemudaan dan Olahraga sebesar Rp3,8 miliar.
“Padahal, berdasarkan sensus tahun 2020 bahwa pemuda (Gen Y dan Z) merupakan mayoritas penduduk hingga 52 persen, sehingga perlu alokasi anggaran lebih,” terangnya.
Ridwan juga menyinggung penanganan pandemi dan pemulihan pasca-pandemi yang belum selesai, namun realisasi program penanganannya rendah. Dimana, realisasi anggaran penanganan kesehatan hanya 62,85 persen. Kemudian, penanganan dampak ekonomi hanya 64,68 persen dan penyediaan jaringan pengaman sosial hanya 88,06 persen.
BACA JUGA: Jadwal Tahapan Pemilu 2024, KPU Masih Gunakan Data DPB
Ia meminta, semua poin tersebut harus dijelaskan secara rinci oleh Bupati.
Menanggapi hal itu, Bupati Cirebon, H. Imron, mengatakan, prioritas anggaran memang dilakukan Pemkab Cirebon lantaran masih dalam fase pandemi Covid-19. Sehingga, dampaknya komponen belanja dialihkan dalam pengendalian dan penanganan Covid-19.