Saat menyampaikan pandangan umum fraksinya, Ahmad Fawaz mengatakan, PKS menyoroti belanja hibah karena menjadi pengeluaran yang paling tinggi kenaikannya yaitu sebesar 230,47% dari semula Rp26.132.167.200 menjadi Rp60.226.654.500.
“Mengapa demikian? Serta apa relevansinya dengan 8 prioritas pembangunan tahun 2022?” tanya Fawaz.
BACA JUGA: Wabup Ayu Monev Penanggulangan Kemiskinan di Suranenggala
Begitu juga dengan belanja modal dan belanja barang dan jasa yang naik signifikan, dimana, belanja modal naik sebesar 52,98% dari semula sebesar Rp232.802.203.675 menjadi Rp356.141.938.005. Dan belanja barang dan jasa naik sebesar 63,82% dari sebelumnya Rp860.011.671.044 menjadi Rp1.408.884.639.004.
Sementara di sisi lain, sambung Fawaz, belanja bantuan sosial (Bansos) hanya naik 10,11% dari Rp16.867.962.500 menjadi Rp18.573.762.500.
Padahal, penambahan anggaran bansos harusnya lebih diprioritaskan untuk mengurangi dampak kenaikan harga BBM bersubsidi. Karena, kenaikan harga BBM tersebut dipastikan bakal menaikkan pula harga-harga kebutuhan pokok yang pada gilirannya akan menaikkan angka kemiskinan di Kabupaten Cirebon.
BACA JUGA: Nakes Curhat ke Wabup Soal Kadinkes yang Tak Respons hingga Minimnya Kuota P3K