SUARA CIREBON – Ketegangan pada Komisi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20) di Denpasar, Bali, Indonesia memang sangat terasa.
Hal itu menyusul mengenai kontroversial kehadiran Presiden Rusia, Vladimir Putin yang tidak dikehendaki oleh Amerika dan sekutu Barat maupun sekutu tradisional pasca Perang Dunia II.
Amerika dengan sekutu Barat seperti Inggris, Prancis, Jerman, Kanada, Australia serta uni Eropa mengancam akan memboikot KTT G20 Bali bila Putin menghadiri KTT G20 ke 17 di Denpasar.
BACA JUGA: Daftar Ekonomi 10 Negara Besar Dunia, Indonesia Kalahkan Inggris dan Prancis
Selain sekutu Barat, sikap Amerika yang mengancam boikot juga didukung sekutu tradisioal pasca PD II, Korea Selatan dan Jepang.
Kehadiran Putin membuat posisi Indonesia sebagai tuan rumah menjadi serba salah. Meskipun dengan tegas Presiden Jokowi menyatakan bahwa Indonesia netral terhadap perseteruan Rusia dengan Amerika dan Barat.
Bahkan termasuk pada penyebab ketegangan Rusia kontra Amerika dan Barat, yakni penyerangan Rusia ke Ukraina pada akhir Februari 2022 dan hingga kini masih berlangsung.
BACA JUGA: CEF Bangkitkan Perekonomian Pelaku UMKM