Di beberapa daerah, kelenteng juga disebut dengan istilah tokong. Istilah ini diambil dari bunyi suara lonceng yang dibunyikan pada saat menyelenggarakan upacara.
Terdengar bunyi kelenteng-kelenteng jadi penamaan klenteng berasal dari bunyi lonceng yang digunakan waktu ibadah.
Klenteng adalah istilah “generic” untuk tempat ibadah yang bernuansa arsitektur Tionghoa.
Sebutan klenteng awalnya hanya dikenal di pulau Jawa, tidak dikenal di wilayah lain di Indonesia.
BACA JUGA: Harga BBM Turun, Ini Daftar Jenisnya
Contoh di Sumatra kebanyakan masyarakatnya menyebut klenteng dengan nama Pekong.
Mereka menyebutnya bio. di Sumatra Timur mereka menyebutnya am dan penduduk setempat kadang menyebut pekong atau bio.
Di Kalimantan di orang Hakka menyebut klenteng dengan istilah thai Pakkung, pakkung miau atau shinmiau.
Tapi dengan waktu seiring, istilah ‘klenteng’ menjadi umum dan mulai meluas penggunaannya.
BACA JUGA: Pendaftaran CPNS 2023 di Kemenhan, Catat Ketentuannya