SUARA CIREBON – PLT Kepala BKKBN Jawa Barat, Dadi Roswandi mengatakan untuk percepatan penurunan stunting di Jawa Barat menggunakan strategi dari hulu. Persiapan dari calon pengantin khususnya remaja.
Dadi menyampaikan hal itu saat TP PKK Provinsi Jawa Barat menggelar Siaran Keliling (Sarling) Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) yang dipimpin oleh Ketua TP PKK Jabar, Atalia Praratya Ridwan Kamil di Kota Banjar, Rabu lalu. Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Biro Perencanaan BKKBN Wahidin.
“Bekerja sama dengan Kementerian Agama. Bulan Maret ini dipastikan semua calon pengantin itu mempunyai sertifikat Elsimil (Elektronik siap menikah dan siap hamil). Karena kalau di hulunya tidak diurus nanti akan ada peningkatan angka prevalensi stunting,” ungkap Dadi.
Dia menyebut remaja yang akan menikah dipastikan cek status gizinya pula apakah dia mempunyai anemia atau tidak.
Selain itu, lanjutnya, laki-lakinya juga sehat, tidak sering begadang dan tidak merokok juga jauh dari narkoba dipastikan seperti itu sekarang dari 24,4 menjadi 20,2 untuk target nasional di 2024 adalah 14% masih ada 2 tahun untuk mencapai target tersebut.
BACA JUGA: Rela Undur Akad Nikah Demi Integritas, Upit Hadiri Pelantikan PKD Kenakan Baju Pengantin