SUARA CIREBON – Gegap gempita Mayday atau Hari Buruh Internasional pada tanggal Senin, 1 Mei 2023 telah berakhir.
Puluhan ribu buruh dari berbagai serikat buruh di Tanah Air berkumpul. Mereka menyuarakan sejumlah tuntutan mengenai hak-hak buruh dalam hubungan idustrial.
Ada SPSI, SBSI, KASBI, FSPMI dan sejumlah lainnya dari federasi dan konfederasi serikat buruh, berbaur merayakan Mayday atau Hari Buruh Internasional 1 Mei 2023.
Mayday atau Hari Buruh Internasional 1 Mei, di Indonesia resmi telah ditetapkan sebagai hari libur nasional sejak 1 Mei 2023.
Tahukah Anda, ternyata sejarah serikat buruh di Indonesia memiliki rentang sejarah cukup panjang.
Dan orang yang pertama mendirikan serikat buruh di Nusantara adalah seorang peranakan Tionghoa bernama Lie Yan Hoei.
Budayawan Jeremy Huang Wijaya atau Suhu Jeremy mengungkapkan soal peranakan Tionghoa atau China yang pertama kali mendirikan serikat buruh di Tanah Air Indonesia.
Berawal dari kebangkitan para buruh dari era industrialisasi modern pertama di Indonesia berkaitan dengan industri gula.
Menurut Suhu Jeremy, serikat buruh di Indonesia dirintis sejak bulan Mei 1842 oleh para serikat buruh perkebunan tebu sebagai penopang industri gula di era kolonialisme Belanda.
Diawali terjadinya rotasi penanaman tebu di Kabupaten Batang dan Pekalongan karena setelah ada kebijakan perluasan penanaman tebu.
Ketika itu, menurut Suhu Jeremy, para residen meminta tanah tanah baru dalam kondisi baik.
Sebelumnya, pasa tahun 1882 di Yogyakarta terjadi peristiwa gelombang pemogokan berturut-turut dalam tiga gelombang masa dengan isu kenaikan upah buruh.
Tanggal 24 Oktober 1842, protes resmi dilakukan sekitar 600 penanam tebu dari 51 desa di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Dikarenakan jumlah yang terlibat protes bertambah besar, sejak itu muncul kesadaran perlunya mendirikan organisasi modern berupa serikat atau partai untuk memperjuangkan tuntutan para buruh.
Aksi buruh saat itu, dirasaka tidak efektif sampai akhir abad 19. Dikarenakanbelum adanya organisasi serikat buruh.
“Saat itu, sampai akhir abad 19 hanya ada serikat-serikat buruh orang Eropa di Hindia Belanda,” tutur Suhu Jeremy, Selasa, 2 Mei 2023.
Menyadari pentingnya ada organisasi buruh modern, seorang buruh dari peranakan Tionghoa, Lie Yan Hoei pada tanggal 26 September 1909 mencetuskan serikat buruh.
Serikat buruh yang didirikan Lie Yan Hoei, merupakan yang pertama di Hindia Belanda (kini Indonesia) untuk mengorganisasi buruk kalangan Tionghoa, bernama Tionghoa Sim Gie.
Empat bulan kemudian, Januari 1910, serikat buruh tersebut berubah nama menjadi Tionghoa Keng Kie Hwee.
Kemudian berubah menjadi Federasi Kaoem Boeroeh Tionghoa (PKBT), dan berganti nama menjadi Perhimpoenan Kaoem Boeroeh Onderneming (PKBO).
“Sejak itu, sejarah kemudian melahirkan sejumlah serikat buruh dari berbagai kalangan pribumi. Baik yang berafiliasi dengan partai politik maupun hanya sebatas gerakan civil society di era itu,” tutur Suhu Jeremy.
奋斗是为了让生活变得更好
Fèndòu shì wèile ràng shēnghuó biàn dé gèng hǎo
Artinya…perjuangan adalah mengubah kehidupan menjadi lebih baik.***