SUARA CIREBON – Anggota Komisi I DPR RI, Dave Akbarshah Fikarno menyindir kondisi infrastruktur di Kabupaten Cirebon dan Indramayu yang kondisinya rusak cukup parah.
Hal itu disampaikan Dave, saat kegiatan halal bihalal dan silaturahmi Partai Golkar yang dilaksanakan di salah satu hotel di kawasan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Sabtu (6/5/2023).
“Jalan-jalan di daerah kondisinya rusak berantakan. Hanya ada beberapa ruas jalan saja yang kondisinya baik, sehingga layak dilewati, kebanyakan berlubang dan bergelombang,” ujar Dave.
Buruknya infrastruktur di daerah, menurut Dave, dirasakan langsung dirinya saat menggelar reses, belum lama ini. Saat masuk ke jalan penghubung antar desa dan kecematan, Dave mendapati jalan-jalan yang dilewatinya baik di Kabupaten Cirebon maupun di Indramayu, dalam kondisi mayoritas rusak.
“Parahnya, di pusat perekonomian Kabupaten Cirebonnya saja, pusat batik kawasan Trusmi, kondisinya jalannya dibiarkan rusak, tidak ada perhatian khusus dari Pemda,” katanya.
Padahal, lanjut Dave, sebagai etalase daerah dimana banyak orang berkunjung, kondisi tersebut harusnya menjadi sorotan serius. Tapi, dirinya melihat, semua itu diabaikan pemerintah daerah.
“Kondisi tersebut karena lemahnya pemerintahan. Artinya, setelah sekian tahun Partai Golkar tidak memimpin, kondisi infrastruktur jalan bukannya tambah baik. Justru malah kebalikannya, kerusakan infrastruktur jalan terjadi dimana-mana,” katanya.
Tak hanya soal infrastruktur jalan saja yang menjadi sorotannya, minimnya pelayanan dasar serta kurangnya perhatian pemerintah terhadap pegawai honorer pun tak luput dari sasaran kritik Dave selaku wakil rakyat, terhadap penguasa di daerah.
“Membuat e-KTP susah, pelayanan kesehatan sulit. Pegawai honorer juga banyak yang ngeluh, mereka merasa tidak diperhatikan,” katanya.
Ia pun mengarahkan kader-kader Golkar di daerah untuk bisa mengkapitalisasi persoalan tersebut. Saat menjabat sebagai bagian dari pemerintahan, lanjut Dave, kader Goklar harus bisa memberikan kemudahan, terus melakukan inovasi dan dekat dengan rakyat.
“Jangan sampai, masyarakat terkecoh dengan permainan media sosial (Medsos), yang kerapkali mengelabui akan fakta sebenarnya. Kader Golkar harus serius memberikan inovasi, terutama menjelang pemilu. Harus bisa mengawal dan memenangkan pemilu 2024,” pungkasnya.***