SUARA CIREBON – Pemerintah Kabupaten Cirebon telah menanggarkan pembangunan lanjutan Stadion Watubelah, Kecamatan Sumber, senilai Rp9,8 miliar.
Namun, pelaksanaan pembangunan lanjutan Stadion tersebut belum bisa digelar dalam waktu dekat ini, karena prosesnya masih harus menunggu hasil review dari Inspektorat Kabupaten Cirebon terlebih dahulu.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Cirebon, Ikin Asikin, mengatakan, saat ini pembangunan lanjutan Stadion Watubelah masih dalam proses evaluasi dari Inspektorat.
“Paling lambat mungkin Juni sudah mulai dilakukan pembangunan. Nilai anggarannya Rp9,8 miliar,” kata Ikin Asikin, Jumat, 5 Mei 2023.
Pihaknya masih menunggu hasil evaluasi dari inspektorat terkait realisasi pembangunan dengan anggaran senilai tersebut, apakah untuk pembangunan lapangan, podium atau lainnya.
“Kita masih menunggu hasil review dari Inspektorat. Setelah itu baru bisa diketahui, anggaran Rp9,8 miliar itu untuk apa,” ujar Ikin.
Untuk pembangunan selanjutnya, yakni di tahun 2024 nanti, pihaknya sudah mengajukan bantuan anggaran kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sebesar Rp250 miliar. Anggaran yang diajukan senilai tersebut sesuai dengan Detail Engineering Design (DED).
Berdasarkan perhitungan konsultan, kata Ikin, jika bantuan anggaran Rp250 miliar direalisasikan oleh Pemprov Jawa Barat, maka pembangunan Stadion Watubelah bisa tuntas.
“Peruntukan Rp250 miliar itu untuk menyelesaiakan atap tribun. Selain dengan provinsi, kita juga membuka komunikasi dengan pusat,” kata Ikin.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, Hilmy Rivai mengatakan, dengan anggaran senilai tersebut, lapangan Stadion Watubelah bisa difungsikan untuk masyarakat bermain sepak bola. Kemudian, sisanya untuk perbaikan jogging track dan merapihkan tempat duduk dan lainnya.
“Kita juga sedang mengajukan ke provinsi kurang lebih Rp250 miliar, untuk optimalisasi pembangunan Stadion Watubelah. Kalau untuk menyelesaikan, ya ditaksir kurang lebih Rp500 miliar lagi,” kata dia.
Jika nantinya Pemprov Jawa Barat tidak memberikan bantuan untuk menyelesaikan pembangunan Stadion Watubelah, maka pihaknya akan menggandeng pihak ketiga.
“Investor yang sudah melirik dan yang pernah datang ke saya kurang lebih ada lima investor yang ingin melakukan pengelolaan Stadion Watubelah tersebut,” ungkap Hilmy.
Selain itu, pihaknya juga sedang mengajukan ke salah satu investor dari Uni Emirat Arab yang diharapkan bisa mempercepat target pembangunan secara optimal.
Jika anggaran tersebut bisa didapatkan, maka perbaikan secara maksimal akan dilakukan. Sehingga nantinya, sebanyak 30 cabang olahraga (Cabor) bakal dipindahkan ke Stadion Watubelah.
“Kalau perbaikannya maksimal, maka 30 cabor itu akan kita pindah Stadion Watubelah,” paparnya.
Informasi yang berhasil dihimpun, pembangunan Stadion Watubelah sudah menghabiskan anggaran sebesar Rp228,4 miliar.
Pembangunan stadion tersebut dicanangkan pada tahun 2011. Kemudian mulai dibangun pada tahun 2012 dengan anggaran sebanyak Rp19 miliar. Namun, pada tahun 2013 pembangunan terhenti.
Lalu pada 2014, pelaksanaan tahap kedua kembali dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp33 miliar dari APBD Provinsi Jawa Barat untuk pengerjaan struktur tribun stadion.
Pada 2015, pembangunan sarana olahraga tersebut kembali dilanjutkan dengan pengerjaan tribun bagian utara, selatan, barat, dan timur serta pembangunan lapangan dengan anggaran Rp20 miliar.
Di tahun 2016, Pemprov Jawa Barat kembali menggelontorkan dana sebesar Rp30 miliar dan Rp50 miliar pada 2017. Namun pada 2017 hingga 2019 per tengahan, terhenti karena bersamaan dengan penyelenggaraan Pilkada.
Pada 2019, pembangunan Stadion tersebut kembali dilanjutkan dengan anggaran sebesar Rp50 miliar dari APBD Provinsi dan Rp30 miliar dari APBD Kabupaten. Dalam pengerjaan terakhir, dibuat struktur, kolom bulat, tribun, pekerjaan lantai, plafon, saniter, pekerjaan kacas stop, pekerjaan menikal, dan elektrikal.
Pembangunan terakhir tersebut dilaksanakan oleh PT Azabanar dengan nilai anggaran sebesar Rp44,6 miliar dan PT Arafah Alam Sejahtera, Rp32,7 miliar.***