SUARA CIREBON – PT. Pabrik Gula (PG) Rajawali II yang membawahi lima pabrik gula di Jawa Barat, berencana akan menghidupkan kembali pabrik yang selama ini tidak beroperasi, yakni PG Sindanglaut dan PG Subang.
Hal itu dikemukakan, Direktur utama PG Rajawali II, Wahyu Sakti saat syukuran pengantin tebu, tanda dimulainya musim giling 2023 di PG Tersana Baru Babakan, Rabu, 10 Mei 2023.
Menurut Wahyu, PT PG Rajawali II membawahi PG Tersana Baru Babakan, PG Sindanglaut, PG Jatitujuh, PG Indramayu dan PG Subang.
“Selama ini hanya tiga PG yang masih beroperasi sementara untuk PG Sindanglaut dan PG Subang off giling,” kata Wahyu.
Dijelaskan Wahyu, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, sejak tahun 2020 produksi gula sekitar 9.000 juta kuintal, di tahun 2022 sebanyak 10,5 juta kuintal dan tahun ini sebanyak 11,5 juta kuintal.
“Hasil produksi tersebut dari sekitar 16 ribu hektare lahan yang saat ini sedang tanam tebu dan siap panen,” ujarnya.
Menurutnya, untuk meningkatkan operasional giling agar petani tebu tidak dirugikan, maka pekan depan PT PG Rajawali II akan mulai menghidupkan kembali PG Sindanglaut untuk membantu giling.
“Setiap tahun mengalami kenaikan produksi maka untuk mempersempit hari giling sehingga diharapkan baik petani tebu maupun PG bisa saling menguntungkan. Kalau kondisi seperti ini terus, tahun mendatang kami akan membuka kembali PG Subang,” paparnya.
Wahyu menjelaskan, tahun ini pihaknya menargetkan rendemen di angka 7,5, naik dari tahun-tahun sebelumnya yang berada di angka 6,9 dan 7,2.
Tahun 2022 lalu, PG Rajawali sempat mengalami permasaahan terkait rendemen lantaran di akhir musim panen terjadi hujan sehingga bermasalah dengan rendemen. Untuk antisipasinya, tahun ini pihaknya akan mempercepat waktu giling agar tidak menemukan hal serupa seperti tahun lalu.
“Makanya tahun ini kita buka PG Sindanglaut tujuannya untuk mempersingkat waktu giling agar tidak terjadi persoalan terkait masalah rendemen,” pungkasnya.***