SUARA CIREBON – Warga Kabupaten Cirebon mulai ramai-ramai meninggalkan alat kontrasepsi kondom dan pil untuk mencegah kehamilan lewat gerakan Keluarga Berencana (KB).
Penyuluhan gerakan KB di Kabupaten Cirebon, relatif sukses. Masyarakat yang semula menggunakan pil dan kondom, kini sudah memilih metode yang lain.
Banyaknya warga Kabupaten Cirebon yang beralih dari pil dan kondom, terungkap pada pertemuan Bupati H Imron MAg dengan Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD) dan Sub PPKBD se-Kabupaten Cirebon di GOR Ranggajati, Sumber, Selasa 30 Mei 2023.
“Ini bagian keberhasilan para penyuluh KB di lapangan. Warga tadinya menggunakan pil dan kondom, kini beralih ke metode KB lain yang efektif mencegah kehamilam,” tutur Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon, Hj Eni Suhaeni SKM MKes.
Eni Suhaeni menjelaskan, setelah meninggalkan pil dan kondom, banyak warga di Kabupaten Cirebon yang beralih ke Intrauterine device (IUD), Implan dan Metoda Operasi Wanita (MOW).
“Bahkan, kalau istrinya bermasalah dan ada gangguan kesehatan, suaminya yang ikut KB dengan metode Kontrasepsi Medis Operasi Pria (MOP),” lanjut dia.
Eni Suhaeni menjelaskan peran PPKBD yang merupakan kepanjangan tangan pemerintah daerah untuk ikut mengendalikan penduduk melalui kepesertaan program KB.
Di Kabupaten Cirebon, jumlah PPKBD atau petugas penyuluh lapangan ini mencapai 2.700 orang, tersebar di 40 kecamatan dan 412 desa.
Berkat keberhasilan para penyuluh KB di lapangan, target Pemkab Cirebon agar masyarakat ikut program KB sudah tercapai.
“Target tercapai. Berkat kerja penyuluh lapangan atau PPKBD. Mereka memberikan konseling, serta penyuluhan jangka pendek ke jangka panjang. Harus sabar,” tutur Eni Suhaeni.
Selain program KB, PPKBD juga mempunyai tugas penanganan stunting dan pendampingan, baik calon pengantin dan ibu hamil, pasca persalinan sampai duta balita.
“Kendala lapangan ialah soal jarak. Jarak di beberapa desa yang jauh dan terpencil membatasi gerak para penyuluh KB di lapangan,” tutur Eni Suhaeni.
Minimnya alat transportasi, seperti sepeda motor, juga terbatasnya alat komunikasi, seperti handphone masih menjadi kendala lain di lapangan, apalagi sekarang, program KB juga menggunakan aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil).
Bupati Cirebon Imron Dalam berupaya motivasi seluruh PPKBD dan Sub PPKBD dalam pelaksanaan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana).
Salah satu indikator keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, adalah terwujudnya keberdayaan masyarakat dalam menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan baik sebagai individu, keluarga maupun masyarakat.
“Program KB menjadi andalan melalui pendekatan keluarga berkualitas, baik dari aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya maupun aspek lain,” kata Imron.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.