SUARA CIREBON – Terungkap penyebab hilangnya Suharja Wardi Ardi (69 tahun), jemaah haji asal Majalengka, Jawa Barat yang hilang saat wukuf di Arafah.
Direktur Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementrian Agama, Hilman Latief, mengungkapkan penyebab terpisahnya Suharja dengan istrinya, Hj Aat (58 tahun).
Berdasar keterangan dari Hj Aat, Hilman Latief mengetahui kronologi pisahnya ia dengan suaminya, Suharja, asal Desa Babakansari, Kecamatan Bantarujeg, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
“Dari keterangan yang kami peroleh, almarhum Suharja terpisah dengan istrinya, Hj Aat saat keduanya pergi ke toilet di sela-sela Wukuf di Arafah, Makkah,” tutur Hilman Latief.
Hj Aat tak lagi bisa menemukan suaminya, Suharja. Meski keduanya pergi bareng-bareng ke sebuah toilet di Arafah pada 27 Juni 2023.
Karena toilet pria dan wanita terpisah, Hj Aat dan suaminya, Suharja, berpisah karena masing-masing masuk ke toilet berbeda.
Namun setelah keduanya sama-sama masuk ke toilet yang berbeda, Hj Aat tidak pernah lagi bertemu dengan suaminya, Suharja.
Hj Aat mengaku sudah berupaya mencari suaminya. Namun tidak bertemu. Sebab saat itu jumlah jemaah yang sama-sama ke toilet mencapai ribuan yang datang dari berbagai negara di seluruh dunia.
“Hj Aat sempat kembali dan melapor ke petugas haji. Kami langsung melakukan pencarian, namun sampai proses wukuf dan ibadah haji selesai tidak diketemukan,” tutur Hilman Latief.
Suharja, baru bisa diketemukan Minggu 16 Juli 2023. Tim Perlindungan Jamaah (Tim Linjam) Kemenag menemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Melalui Tim Linjam (Perlindungan Jamaah), sejak dikabarkan ada jemaah haji asal Majalengka yang hilang terpisah dari istrinya di Arafah pada saat wukuf, Kemenag langsung melakukan pencarian terhadap Suharja.
Pencarian Suharja, asal Majalengka yang hilang oleh Tim Linjam, tutur Hilman Latief, membutuhkan banyak waktu karena jumlah jemaah haji yang dikabarkan hilang dari seluruh dunia cukup banyak.
“Sampai akhirnya, Tim Linjam menerima informasi terkait dugaan keberadaan Suharja di sebuah rumah sakit (RS) di Mina, Mekah,” tutur Hilman Latief.
Berdasar informasi tersebut, Tim Linjam langsung menuju RS Muaisyim di Mina, Mekah. Di RS tersebut Tim Linjam menemukan kepastian mengenai keberadaan Suharja, jemaah haji asal Majalengka.
“Kami menemukan sudah dalam keadaan wafat. Jenazahnya tersimpan di ruang penyimpanan mayat atau tsllajah di RS Muaisyim,” tutur Hilman Latief seperti dikutip dari laman Kemenag, Senin, 17 Juli 2023.
Dijelaskan, jenazah Suharja saat ditemukan sudah dalam keadaan tidak mengenakan gelang identitas.
Karena itu, untuk memastikan apakah itu jenazah Suharja, Tim Linjam akhirnya memastikan dengan mengundang keluarga terdekat untuk dimintai kesaksiannya.
Proses verifikasi jenazah dilakukan di Forensic Medicine Center Makkah, langsung dengan menghafdirkan istri almarhum, Hj Aat.
Tim mendatangkan langsung Hj Aat, istri almarhum Suharja dari Madinah, tempat menunggu jadwal kepulangan dari kelompok terbang (kloter) 10 Embarkasi Kertajati (KJT 10).
“Setelah memastikan identitas jenazah, kami lalu melakukan proses pemulasaran jenazah. Sebelum dimakamkan, terlebih dahulu dishalatkan di Masjidil Haram di Mekah,” tutur Hilman Latief.***\
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.