SUARA CIREBON – Masyarakat Darah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) dan sekitarnya seperti Depok, Tangerang dan Bekasi, mengeluhkan parahnya tingkat polusi atau pencemaran udara.
Sudah tiga pekan, sampai Selasa, 22 Agustus 2023 ini, jika melihat langit Ibukota Jakarta pada siang hari, parahnya polusi (pencemaran) membuat langit atau udara berwarna kelabu.
Saatnya bagi seluruh penghuni Ibukota Jakarta, untuk sama-sama bergotong-royong memberikan kontribusi untuk mengurangi pencemaran atau polusi udara yang parah.
Tidak hanya pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta yang kebetulan masih tinggal sama-sama di Jakarta, tetapi juga seluruh masyarakat dalam kontribusi pada tingginya pencemaran atau polusi udara.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, sebelumnya mengungkapkan sumber dan penyebab polusi atau rendahnya kualitas udara Ibukota Jakarta.
Dari hasil penelitian, menunjukan betapa upaya mengurangi tingkat polusi Jakarta harus dilakukan secara bersama-sama, dilandasi kesadaran bersama antar seluruh penghuni ibukota tersebut.
Ini sumber penyumbang terbesar tingginya tingkat polusi udara di Ibukota Jakarta dan sekitarnya :
– Sektor transportasi 44 persen
– Industri energi 31 persen
– Industri manufaktur 10 persen
– Sektor perumahan 14 persen
– Komersial 1 persen
Menteri LHK juga mengeluarkan hasil penelitian penghasil emisi carbon monmoksida (CO) sebagai polutan. Sebagai berikut :
– Sektor transportasi 96,36 persen atau 28.317 ton per tahun
– Pembangkit listrik 1,76 persen atau 5.2523 ton per tahun
– Industri 1,25 persen atau 3.738 ton per tahun
Menteri LHK mencatat, sepeda motor menghasilkan beban pencemaran tertinggi dibanding mobil pribadi berbahan bakar bensin, solar atau mobil penumpang dan bus.
Jumlah kendaraan bermotor di Jakarta mencapai 24,5 juta unit kendaraan, 19,2 juta diataranya sepeda motor yang pertumbuhannya mencapai 1.046.837 unit per tahun.
Selain CO, polutan atau sumber polusi atau pencemaran adalah emisi Sulfur Dioksida (SO2) :
– Sektor industri manufaktur 2.631 ton per tahun (61,9 persen)
– Industri energi 1.071 ton per tahun (25,17 persen)
– Kendaraan bermotor 393 ton per tahun (11 persen)
Menurut Menteri LHK Siti Nurbaya, ada sejumlah penyebab tingginya polusi atau pencemaran udara :
– Tingginya konsentrasi polutan (pencemar)
– Emisi CO dan SO2 dari sektor transportasi dan industri manufaktur
– Kemarau panjang yang menyebabkan polutan berpendar bebas di udara
“Penyumbang terbesar sektor transportasi, terutama speeda motor. Saatnya, semua orang di Jakarta berkontribusi mengurangi emisi. Maksimalkan penggunaan transportasi publik seperti busway, MRT, LRT dan sejenisnya untuk mengurangi tingkat polusi,” tutur Siti Nurbaya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.