SUARA CIREBON – Aksi long march yang dilakukan Pejuang Honorer Nakes Indonesia Cirebon (PHNIC) tidak sesuai rencana.
Semula, aksi long march dari GOR Ranggajati menuju kantor DPRD hingga ke kantor Bupati Cirebon dan kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon direncanakan akan diikuti semua anggota PHNIC yang berjumlah sekitar 3.000 orang.
Namun di lapangan, aksi damai tersebut hanya diikuti oleh ratusan anggota PHNIC saja. Meski demikian, aksi tersebut tetap berjalan sesuai dengan rute long march yang telah dijadwalkan.
Ketua PHNIC Kabupaten Cirebon, Sarniti mengatakan, penurunan drastis peserta aksi long march itu terjadi karena anggota PHNIC merasa takut dengan dampak dari aksi yang dilakukan.
Menurut Sarniti, mereka yang tidak ikut aksi khawatir akan terjadi intimidasi dari pimpinan di tempat kerjanya masing-masing.
“Teman-teman yang tidak ikut aksi ini takut diintimidasi oleh kepala puskesmas,” ujar Sarniti usai long march, Rabu, 6 September 2023.
Sarniti mengatakan, aksi long march dilakukan untuk mendesak Pemkab Cirebon agar memprioritaskan tenaga kesehatan (nakes) dalam formasi Pegawai Pemerintah dalam Perjanjian Kerja (PPPK) sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor (PMK) 212.
Pasalnya, dari ribuan honorer nakes yang ada di Kabupaten Cirebon, masih banyak yang belum terakomodir, terutama honorer nakes nonmedis.
Menurut Sarniti, pihaknya merasa bersyukur karena saat ini formasi tersebut sudah turun. Terlebih, formasi terbesar adalah untuk Kabupaten Cirebon, yakni 2.130.
“Tapi kami masih bingung apakah ini akan diambil oleh SKPD lain atau hanya untuk nakes, makanya ini yang sedang kami perjuangkan,” kata Sarniti.
Selain itu, PHNIC juga menagih kesejahteraan para honorer nakes kepada Pemkab Cirebon melalui penandatanganan kontrak oleh Bupati. Sejauh ini honor yang diterima honorer nakes masih jauh dari kata sejahtera.
“Semua honor nakes, baik medis maupun nonmedis itu belum sejahtera, gaji atau upah yang diterima masih di bawah standar,” tegas Sarniti.
Meski status Puskesmas di Kabupaten Cirebon sudah beralih menjadi BLUD, namun sampai saat ini pihaknya belum pernah merasakan kesejahteraan dari penerapan BLUD tersebut. Dengan kata lain, peralihan status Puskesmas menjadi BLUD ini ternyata belum mampu mensejahterakan para honorer nakes.
“Honor yang kami terima itu sekitar satu jutaan, yang di bawah itu juga ada karena sesuai kapitasi. Tapi, intinya ya masih di bawah standar,” pungkasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.