SUARA CIREBON – Penemuan mayat remaja laki-laki seusia siswa SMP di saluran irigasi Kali Sukatani, Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramyu sangat mengejutkan.
Mayat remaja itu terapung di tepi saluran irigasi di areal persawahan di Jalan Raya Bugis – Kopiah, Anjatan, Indramayu pada Rabu pagi, 4 Oktober 2023.
Saat dievakuasi, mayat remaja itu dalam keadaan kedua tangan terikat ke belakang. Kemudian terdapat sejumlah bekas luka di bagian kepala.
Polres Indramayu menyimpulkan, mayat remaja itu korban pembunuhan. Tak butuh waktu lama, polisi lalu bisa memperoleh identitas mayat remaja itu.
Dari situ, lalu munculah sejumlah fakta mengejutkan di balik penemuan mayat remaja korban pembunuhan di saluran air di Bugis, Anjatan, Indramayu.
Fakta-fakta mengejutkan :
- Mayat remaja itu, setelah diperiksa di RS Bhayangkara Losarang, Indramayu, berinisial MR, anak remaja laki-laki berusia 13 tahun, seusia siswa kelas 7 SMP.
- Ditemukan dalam keadaan kedua tangan terikat ke belakang. Ada sejumlah luka bekas tindakan kekerasan di kepala. Saat ditemukan, masih ada darah segar mengucur dari bagian luka.
- Saat ditemukan, mayat itu masih berusia sekitar satu hari. Karenanya, kondisi tubuh masih utuh, belum ada kerusakan yang mengaburkan ciri-ciri si mayat remaja itu.
- Mayat remaja yang diketahui bernama MR, merupakan anak warga Desa Parigi, Kecamatan Cipunegara, Kabupaten Subang yang berbatasan dengan Indramayu.
- Menyusul pengungkapan identitas MR, Reskrim Polres Indramayu mendatangi rumah MR di Parigi, Cipunegara. Dari rumah tersebut, polisi memperoleh sejumlah barang bukti alat-alat yang masih ada berkas darah seperti tongkat, pipa paralon dan barang-barang lain.
- Selain menyita barang bukti, Polres Indramayu membawa ibu kandung, kakek dan paman dari MR, korban yang mayatnya diketemukan terapung di saluran irigasi Kali Sukatani, Bugis, Anjatan, Indramayu.
- Terungkap, dugaan kuat pelaku pembunuhan terhadap MR adalah keluarganya sendiri. Dalam hal ibu kandung, dengan melibatkan kakek dan pamannya.
- Motifnya, diduga karena si ibu kesal dengan ulah MR. Oleh tetangganya, MR termasuk anak yang suka mengambil barang milik tetangga di desanya.
- Menurut pengakuan tetangga, di dalam rumah tersebut, sering terjadi keributan, terkait dengan ulah MR.
- MR diketahui merupakan anak kecil yang kedua orang tuanya bercerai. Ia ikut ibu kandungnya dan tinggal serumah dengan kakek dan paman, serta adik tirinya.
- Para tetangga mengenal MR sebagaimana umumnya anak remaja. Ada kenalakan, sering mengambil barang-barang milik tetangga. Namun juga tidak sedikit sisi baiknya, diantaranya suka menolong tetangga, bahkan sering membantu tetangga yang sedang ada keperluan.
- Karena kemiskinan, dan perceraian orang tua, MR terlihat dewasa sebelum waktunya. Seluruh tindakannya, baik yang negatif maupun positif, sebagai bagian dari perkembangan hidup seorang anak miskin dengan problem keluarga berupa perceraian kedua orang tuanya.
- Dari Polres Indramayu, diperoleh keterangan, motif pembunuhan akibat si ibu kandung tidak bisa menahan emosi saat memarahi MR.
- Kemarahan yang tanpa kontrol itu, berakhir dengan penganiayaan terhadap MR yang kemudian berakhir dengan pembunuhan.
- Dari keterangan kepolisian, MR dianiaya dengan cara kedua tangan dikkat ke belakang. Lalu menerima penganiyaan berupa hantaman benda-benda tumpul, diantaranya tongkat milik kakeknya.
- Penganiayaan oleh ibu kandung itu atas sepengetahuan kakek dan pamannya. Bahkan dalam keadaan terikat dan terluka, MR sempat diseret ke belakang rumah.
- Keterangan dari sumber Polres Indramayu, MR diseret sejauh sekitar sepuluh meter ke belakang rumah dimana pamannya telah menunggu dengan sepeda motor.
- MR lalu dibawa menggunakan sepeda motor. Sampai akhirnya pada Rabu, 4 Oktober 2023 pagi, pukul 09.00 WIB, mayatnya diketemukan warga mengapung di saluran irigasi teknis di Kali Sukatani, Bugis, Anjatan, Indramayu.
- Muncul dugaan, setelah disiksa, dalam keadaan tangan terikat ke belakang, tubuh MR dibuang ke saluran irigasi, sampai kemudian meninggal dunia.
- Polisi masih mendalami, saat MR dibawa naik sepeda motor, apakah masih hidup atau sudah meninggal dunia. Begitu juga fakta yang masih ditelusuri, apakah saat dibuang ke saluran irigasi, MR masih hidup atau sudah tidak bernyawa.
Sampai Jumat, 6 Oktober 2023, Polres Indramayu masih terus mendalami motif dan kronologi dari pembunuhan MR yang dilakukan ibu kandung dengan dugaan melibatkan kakek dan pamannya.***