SUARA CIREBON – Pemerintah Mesir akhirnya mengungkapkan kekhawatiran dampak serangan tenroris Israel ke Gaza, Palestina.
Mesir khawatir negaranya akan kebanjiran pengungsi dari warga Gaza ke wilayahnya yang di Sinai yang berbatasan dengan bagian dari negara Palestina tersebut.
Sejak teroris Israel melancarkan serangan balasan untuk menggempur Palestina, pemerintah Mesir telah menutup dan menjaga ketat Rafah, pintu masuk ke Gaza.
Mesir mengantisipasi agar tidak terjadi banjir pengungsi, warga Gaza ke wilayahnya yang akan berdampak luas bila hal itu terjadi.
Pasukan Mesir kini berjaga-jaga di sepanjang perbatasan dengan Gaza, terutama di wilayah Sinai yang berbatasan langsung.
Pemerintah Mesir telah meminta Israel memberi akses dan tempat aman bagi warga sipil di Gaza agar tidak terjadi banjir pengungsi ke Mesir.
“Eskalasi konflik di Gaza sangat berbahaya. Israel mesti menyediakan jalan dan tempat aman bagi warga sipil di Gaza,” tutur Presiden Mesir, Abdel Fattah al Sisi, Rabu 11 Oktober 2023.
Al Sisi mendesak Israel dan Hamas ke negosiasi damai. Kedua belah pihak didesak menghentikan serangan yang membahayakan warga sipil dan dampaknya akan sangat luas bagi seluruh kawasan Timur Tengah.
Pemerintah Mesir mengungkapkan kekhawatiran potensi banjir pengungsi ke wilayah Sinai yang akan berdampak secara sosial, politik dan keamanan.
Pemerintah Mesir menegaskan sikapnya tidak ingin menerima dampak serius dari konflik orang lain, yaitu Palestina vs Israel.
“Kami tak mau menerima dampak serius dari pertikaian pihak lain,” tutur pemerintah Mesir seperti dilaporkan kantor berita Mesir, MENA.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.