SUARA CIREBON – Setelah Prabowo Subianto resmi meminang Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakl presiden, pupus sudah harapan sejumlah orang yang selama ini digadang-gadang bakal menjadi cawapres.
Hilang sudah peluang untuk mencatatkan namanya sebagai cawapres dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang.
Berikut nama-nama yang pupus harapan menjadi cawapres pada Pilpres 2024 ini :
1. Khofifah Indar Parawansa
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa sebagai cawapres potensi yangs empat dilirik oleh para capres. Dari mulai Anies Baswedan, Ganjar Pranowo maupun Prabowo.
Meski namanya tidak muncul di survei, kalaupun muncul prosentasenya tidak tinggi, namun sosok Khofifah sempat menjadi rebutan para parpol dan capres.
Hal ini mengingat para capres dan parpol ingin berebut suara dari Jatim dimaa nama Khofifah selaku Gubernur Jatim, dikenal luas oleh masyarakat.
Bahkan Khofifah sempat disebut-sebut dilamar oleh Anies Baswedan. Namun secara halus ia menolak dengan alasan belum memperoleh restu dari para kyai di Jatim.
Belakangan namanya meluruh setelah Anies Baswedan menggandeng Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo berpasangan dengan Mahfud MD dan Prabowo resmi mengusung Gibran Rakabuming Raka.
2. Yenny Wahid
Yenny Wahid juga sosok yang sempat muncul kuat dalam bursa cawapres. Putri Presiden RI ke 4, KH Abdurahman Wahid (Gus Dur), bahkan sempat didekati hampir seluruh capres.
Sebelum akhirnya bersama Muhaimin Iskandar, Anies Baswedan bahkan sempat secara resmi melamar Yenny Wahid melalui Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
Namun Yenny Wahid menyataka dirinya belum terpikir untuk menjadi cawapres. Ia lebih memilih bergerak di civil society melalui jaringan Gus Durian untuk mengembangkan nilai-nilai yang diajarkan almarhum ayahndanya.
Selain Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto juga sempat melakukan pendekatan ke Yenny Wahid.
Belakangan, namanya meluruh. Sampai kemudian Ganjar Pranowo berpasagan dengan Mahfud MD dan Prabowo menggandeng Gibran.***
3. Erick Thohir
Menteri Badan usaha Milik Negara (Meneg BUMN) ini selama ini masuk daftar kadindat kuat cawapres.
Belakangan nama Erick Thohir digadang-gadang bakal menjadi cawapres mendampingi calon presiden (capres), Prabowo Subianto dari partai Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Erick Thohir yang juga Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), adalah sosok yang dalam setiap survei cawapres selalu tertinggi.
Namanya moncer dan menjadi calon terkuat sebagai pendamping Prabowo melalui KIM. Apalagai, Erick Thohir secara resmi didukung oleh PAN, salah satu parpol KIM.
Namun di hariu-hari terakhir, peluangnya meluruh begitu Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan syarat cawapres dimana Gibran Rakabuming Raka bisa lolos sebagai cawapres.
Peluang Erick Thohir makin tipis saat Golkar secara resmi mengusung Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.
Partai Golkar, disebut-sebut sebagai parpol KIM yang tidak setuju Erick Thohir sebagai cawapres.
4. Sandiaga Uno
Sandiaga Uno juga masuk cawapres potensial. Sejumlah lembaga survei kredibel menempatkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) ke dalam sosok potensial untuk menjadi cawapres.
Dalam perjalanan politiknya, Sandiaga Uno sempat keluar dari Partai Gerindra dan masuk ke PPP.
Sandiaga Uno berharap bisa digandeng capres dari PDI Perjuangan. Ini mengingat PDI Perjuangan dan PPP bergabung dalam satu koalisi bersama Perindo dan Hanura.
Sandiaga Uni sangat berharap koalisi PDI Perjuangan dan PPP akan menempatkan dirinya sebagai capres pendamping Ganjar Pranowo yang telah resmi menjadi capres dari PDI Perjuangan dan partai koalisinya.
Namun belakangan, nama Sandiaga Uno meluruh. PDI Perjuangan kemudian memilih Mahfud MD, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopohukam) sebagai cawapres mendampingi Ganjar Pranowo.
5. Ridwan Kamil
Sebelum mengakhiri jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat ini, Ridwan Kamil telah lebih dulu mengambil ancang-ancang dengan masuk ke Partai Golkar dan diposisikans sebagai wakil ketua umum.
Ridwan Kamil juga masuk sosok cawapres potensial yang selalu muncul, bahkan sering di posisi atas bersama Erick Thohir dan Sandiaga Uno, dalam berbagai survei.
Ridwan Kamil sempat dipanggil untuk menghadap Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri.
Ridwan Kamil juga sempat masuk dalam radar cawapres untuk mendampingi Ganjar Pranowo. Ketika dipanggil Megawati, namanya menguat disebut-sebut sebagai cawapres untuk Ganjar Pranowo.
Namun belakangan namanya menghilang karena Partai Golkar tidak memberi lampu hijau atau memberi ijin bagi Ridwan Kamil jika harus berpasangan dengan Ganjar Pranowo.
Sebab, Golkar sudah tergabung dalam KIM yang mengusung capres Prabowo Subianto.
6. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
AHY sejak awal digadang-gadang sebagai cawapres untuk mendampingi capres Anies Baswedan lewat koalisi gabungan Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS.
Ketua Umum Partai Demokrat ini bahkan sudah setahun kemana-mana bersama Anies Baswedan. Mengusung koalisi Perubahan dan Perbaikan.
Meski sudah sering terlihat berdua dan sangat mesra, namun sampai saat-saat menentukan Anies Baswedan maupun Nasdem tidak juga mengumumkan pasangan Anies – AHY sebagai capres-cawapres.
Puncaknya ketika pada September, tiba-tiba Ketua Umum Nasdem Surya Paloh mengumumkan nama Muhaimin Iskandar (Ketum PKB) sebagai cawapres untuk mendampingi Anies Baswedan.
Pengumuman Anies Baswedan – Muhaimin sebagai capres-cawapres ini sangat mengejutkan AHY dan Partai Demokrat.
Ini sampai mengundang reaksi keras dari Presiden RI ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Dewan Pansehat Partai Demokrat yang juga ayah dari AHY.
Kecewa berat dengan Anies baswedan dan Surya Paloh, Partai Demokrat lalu bergabung ke KIM yang mengusung capres Prabowo.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.