SUARA CIREBON – Fakta baru terungkap lewat pengakuan Muhammad Ramdanu alias Danu (25 tahun) dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Kepada penyidik Polda Jabar, Danu memberi pengakuan lebih rinci dan detail dari saat pertama sampai terakhir dari pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut.
Danu mengungkapkan adegan terakhir setelah pembunuhan ibu dan anak dilakukan para pelaku.
Diungkapkan Danu, setelah dibunuh, mayat korban Tuti Suhartini (55 tahun) dan putrinya, Amalia Mustika Ratu alias Amel (23 tahun) sempat dibersihkan di kamar mandi.
Yosef membersihkan mayat istri tua dan anak perempuannya di kamar mandi dibantu para tersangka lain.
Setelah itu, mayat keduanya diangkat dan dimasukan ke bagasi mobil Alphard. Pertama adalah mayat Tuti yang digotong dan dimasukan ke bagasi.
Danu mengaku ikut menggotong mayat Tuti bersama tersangka lain setelah dibersihkan di kamar mandi.
Terakhir mayat Amel. Mayat Amel digotong sendiri oleh ayahnya, Yosef, dan ditumpuk di atas mayat Tuti.
“Yosef menggotong sendiri mayat anak perempuannya, Amel, dimasukan ke bagasi mobil Aphard,” tutur Ahid Syaroni, salah satu anggota Tim Kuasa Hukum Danu.
Fakta baru lain terungkap, sebelum membunuh Tuti dan Amel, Danu mengaku diajak makan di warung pecel lele oleh Yosef.
Disitu Yosef bercerita kalau dia sedang kesal dan marah dengan Tuti dan Amel berkaitan dengan yayasan pendidikan yang mengelola SMK Bina Prestasi Naisonal, Subang.
“Yosef curhat ke Danu kalau dia kesal dengan istri dan anaknya, Tuti dan Amel terkait pengelolaan yayasan,” tutur Ahid.
Yosef mengungkapkan, sejak yayasan dipegang Tuti dan Amel selaku bendahara, tiap bulan ia hanya dijatah uang yang tidak cukup.
“Karena itu, Yosef bilang ke Danu kalau mau memberi pelajaran. Danu tidak tahu kalau itu artinya membunuh Tuti dan Amel,” tutur Ahid.
Dari hasil forensik terhadap mayat korban pembunuhan, korban Tuti tampaknya langsung dibunuh korban di kamar saat dalam keadaan tertidur.
Berbeda dengan korban Amel. Sebelum dibunuh, korban Amel sempat mengalami siksaan dan melakukan perlawanan kepada pelaku.
Hasil forensik ini diperkuat pengakuan Danu yang hanya mendengar jeritan kesakitan Amel, dan melihat kepala Amel dibenturkan ke tembok oleh Yosef.
Saat ditemukan di bagasi Alphard, mayat Amel dalam keadaan telanjang bulat. Hanya terbungkus kain sprei.
Polisi tidak menemukan ada tanda kekerasan seksual. Hal ini memperkuat dugaan kalau pelaku adalah orang yang tidak punya hasrat seksual dengan Amel.
Penyidik berkesimpulan, yang tidak punya hasrat seksual menunjukan kalau pelaku orang yang sangat dekat dengan Amel.
Kekinian, meski ada pengakuan dari Danu, bahkan Polda Jabar telah melakukan rekonstruksi terbatas, Yosef masih menyangkal kalau dia pelakunya.
Yosef membantah semua pengakuan Danu. Begitu juga dengan tersangka lainnya, yakni Mimin Mintarsih (istri kedua Yosef) dan kedua anaknya, Arighi dan Abi.
Polda Jabar telah menahan Yosef dan Danu. Sedangkan Mimin, Arighi dan Abi hanya dikenai wajib lapor.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.