SUARA CIREBON – Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg dan Wakil Bupati Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih SE MSi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) kembali melakukan Mudun Bareng (Mubeng) menemui masyarakat secara langsung, Sabtu, 4 November 2023.
Kali ini, Mubeng dimulai dari Kecamatan Talun kemudian ke Pasar Desa Durajaya, Kecamatan Greged. Selanjutnya, Bupati dan rombongan dengan menggunakan sepeda motor bergerak menuju Desa Gumulungtonggoh, Kecamatan Greged dan Desa Penpen, Kecamatan Mundu.
Bupati Imron mengatakan, tujuan program Mubeng adalah untuk menyerap aspirasi langsung dari masyarakat. Dengan turun langsung ke masyarakat, ia ingin mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi atau dirasakan oleh masyarakat di wilayah yang dikunjungi.
Selain menyerap aspirasi, kata Imron, kegiatan Mubeng juga sekaligus untuk melihat potensi-potensi yang ada di desa. Sehingga, potensi tersebut nantinya bisa dikembangkan untuk bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Tujuan kegiatan ini, yaitu untuk bersilaturahmi dengan masyarakat, sekaligus menjaring aspirasi dan melihat potensi yang ada di desa,” kata Imron.
Di titik pertama Mubeng, yakni di Kecamatan Talun, Bupati dan Wabup menerima aspirasi dari warga setempat yang meminta didirikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayah tersebut.
Menurut Imron, meskipun kewenangan SMA berada di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, namun dirinya tetap akan mencarikan solusinya demi kebaikan dan kemajuan Kabupaten Cirebon. Imron memastikan, Pemkab Cirebon akan membantu mengajukan usulan pembangunannnya kepada Pemprov Jabar.
“Nanti akan kami bantu ajukan untuk pembangunannya. Tapi akan lebih baik kalau pihak desa menyediakan lahan untuk pembangunan sekolah tersebut,” ujar Imron.
Sementara di lokasi kedua, yaitu di Pasar Desa Durajaya, Bupati melakukan monitoring sejumlah harga kebutuhan pokok dan memberikan bungkusan nasi barokah kepada para pedagang dan pengunjung pasar terssbut.
Dari pantaun langsung di pasar tersebut, sejumlah harga kebutuhan pokok diketahui masih stabil. Harga sejumlah barang kebutuhan pokok yang ada di pasar tersebut masih sama dengan yang ada di pasar-pasar tradisional lainnya di Kabupaten Cirebon. “Hanya ada sedikit kenaikan pada harga cabai saja,” paparnya.
Kemudian di titik ketiga, yakni di Desa Gumulungtonggoh, Kecamatan Greged, Bupati Imron memberikan bantuan kursi roda, sembako dan Rutilahu. Pemberian bantuan diberikan langsung secara simbolis oleh Bupati di kantor desa setempat.
Dari desa tersebut, Bupati Imron juga menerima langsung informasi tentang kemiskinan ekstrim di Kecamatan Greged yang mencapai angka 20 persen. Dimana, Desa Gumulungtonggoh sendiri menempati urutan ke 2 kemiskinan ekstrim yang ada di Kecamatan Greged, yakni sebanyak 1.938 orang.
Ia mengatakan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan segera melakukan rapat dengan dinas terkait sebagai upaya memutus mata rantai angka kemiskinan di wilayah tersebut. Selain kemiskinan ekstrim, bidang infrastruktur juga masih menjadi perhatian utama dirinya dalam menunjang aktivitas perekonomian masyarakat.
“Kondisi ini harus segera dicarikan solusinya. Kami akan mencoba mengurai masalah ini agar angka kemiskinan ekstrim tidak terus melonjak,” kata Imron.
Menurut Imron, dirinya juga sudah meminta kepada camat setempat agar bisa menggali potensi yang ada. Potensi tersebut, nantinya diharapkan bisa menjadi salah satu cara mengurai kemiskinan ekstrim yang ada.
“Potensi yang dimiliki, agar bisa didorong untuk membantu mengatasi kemiskinan ekstrim,” terang Imron.
Begitupun saat Mubeng di Desa Penpen, Kecamatan Mundu, selain memberikan bantuan Rutilahu, Bupati juga menyerap aspirasi dari masyarakat setempat. Dari dialog yang digelar, seorang warga meminta kepada Pemkab Cirebon untuk memperbaiki jembatan rusak yang sudah lama dikeluhkan masyarakat.
Sedangkan seorang kader PKK desa tersebut, meminta dibangun pusat gedung pos yandu untuk optimalisasi pelayanan kepada masyarakat. Menanggapi dua aspirasi tersebut, Imron memastikan bahwa jembatan yang dimaksud akan tuntas dibangun pada tahun 2024.
“Untuk gedung pos yandu saya sudah komunikasi dengan Pak Camat untuk diusulkan dulu dalam Musrenbang. Nanti anggaran pembangunannya dari dan PIK,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Ketua Pelaksana Mubeng, H Ronianto. Menurut Ronianto, Mubeng merupakan program rutin yang dilaksanakan setiap bulan.
Ia mengatakan, program Mubeng juga menjadi ajang silaturahmi Forkopimda dan SKPD dalam menggali potensi-potensi yang ada di desa-desa di Kabupaten Cirebon. Selain itu, juga sebagai sarana untuk menyerap aspirasi dari masyarakat yang dikunjungi.
“Pak Bupati perlu tahu di desa itu butuh apa, sehingga harus datang langsung dengan berbagai SKPD yang ada agar persoalan bisa segera diselesaikan dengan baik. Koordinasi kami cukup baik dengan SKPD termasuk Baznas untuk bisa menopang kegiatan ini,” paparnya.***