SUARA CIREBON – Gunung Marapi meletus menyebabkan 47 pendaki terjebak di kawasan puncak.
Gunung Marapi berada di perbatasan Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat. Gunung Marapi meletus atau erupsi pada Minggu 3 Desember 2023.
Gunung Marapi meletus ini sangat mengejutkan dan terasa mendadak. Terjadi pada Minggu siang menjelang sore pukul 14.54 WIB.
Sebelumnya seperti tidak ada peringatan tanda-tanda vulkanik. Karena itu, kegiatan pendakian ke puncak Gunung Marapi masih terbuka.
Kabar terakhir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sampai Senin 4 Desember 2023, dari 47 pendaki, 19 diantaranya telah berhasil dievakuasi.
Masih ada 28 pendaki yang masih dalam pencarian dan proses evakuasi. Hingga kini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam dan Tanah Datar berkoordinasi untuk mengevakuasi para pendaki yang belum turun.
“Sudah 19 pendaki yang turun. Lainnya belum,” tutur Kepala BPBD Agam, Bambang Warsito.
Bambang Warsito membantah informasi hoaks yang beredar kalau ada satu pendaki yang meninggal dunia setelah terdampak letusan atau erupsi Gunung Marapi.
“Masyarakat jangan cepat percaya informasi hoaks yang tidak jelas sumbernya,” tutur Bambang Warsito.
Seperti diketahui, letusan atau erupsi Gunung Marapi yang berketinggian 2.891 mdpl ditandai semburan kolom abu berisi material vulkanik hingga 3.000 meter dari puncak kawah yang disertai bunyi suara gemuruh.
Hasil perekaman seismogram Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi Gunung Marapi terekam dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 4 menit 41 detik.
Bambang Warsito menjelaskan, saat ini tim BPBD Agam sudah berada di dua wilayah yang paling dekat dengan puncak, di Kecamatan Sungai Pua dan Kecamatan Canduang.
Tim Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Agam, Ade Setiawan menjelaskan, hujan abu vulkanik dari erupsi Gunung Marapi sampai ke Nagari Lasi, Kecamatan Canduang.
Laporan langsung dari lapangan, tim Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Agam menjelaskan hujan abu vulkanik turun dengan intensitas tinggi hingga membuat suasana Nagari Lasi menjadi sangat pekat dan gelap.
“Hujan abu cukup pekat dan gelap terjadi di Nagari Lasi, Canduang. Sekarang sudah berhenti,” jelas Ade.
BPBD Agam dan Tanah Datar menghimbau masyarakat, wisatawan dan pendaki untuk terus mengenakan masker, menyusul terjadinya abu vulkanik akibat erupsi Gunung Marapi.
Wisatawan maupun pendaki, termasuk warga sekitar lereng, dilarang keras untuk melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah utama Gunung Marapi.
Data Senin, 4 Desember 2023, akibat erupsi Gunung Marapi tidak hanya sebaran hujan abu vulkanik, bahkan hujan abu disertai batu.
Wilayah yang terdampak hujan abu vulkanik mencakup empat wilayah kecamatan, yakni Canduang, Sungai Pua, Ampek-Ampek dan Malalak.
Sedangkan wilayah yang dilaporkan terdampak hujan abu disertai batu terjadi di Kecamatan Banuhampu, Tilatang Kamang, Baso, Tanjung Raya, Lubuk Basung, IV Koto, Matur, Tanjung Mutiara, Palembayan dan Kamang Magek.***