SUARA CIREBON – Warga Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu mengungkapkan kesaksian sekaligus kengerian saat kampungnya diterjang angin puting beliung.
Angin puting beliung datang berbarengan dengan hujan lebat yang turun sepanjang hari dalam dua hari, Rabu dan Kamis, 3-4 Januari 2024, terakhir di Indramayu termasuk di Juntinyuat.
Menurut kesaksian warga Dadap, angin puting beliung mulai muncul pada pagi pukul 08.15 WIB, Kamis, 4 Januari 2024. Warga yang menyebutnya dengan “ulur ulur”, datang dari arah perairan Laut Jawa.
Dadap di Kecamatan Juntinyuat, merupakan desa yang berbatasan langsung dengan perairan Laut Jawa di wilayah pesisir pantai timur Indramayu.
Menurut warga, ulur ulur datangnya dari tengah laut. Seperti lidah angin yang menjulur berputar-putar menerjang rumah-rumah warga yang berada di pesisir pantai.
“Datang dari arah laut, langsung menerjang rumah kami,” tutur warga Dadap.
Saat angin kencang puting beliung menerjang pemukiman, karena masih pagi, sebagian besar warga tengah berada di dalam rumah.
Warga ikejutkan suara bergemuruh disusul munculnya pusaran angin dari arah timur atau arah laut. Dengan tiba-tiba, gulungan angin kencang itu menyapu permukiman warga.
“Angin datang dari arah laut naik ke daratan menerjang pemukiman warga,” tutur Warja (37 tahun), warga Dadap.
Hanya dalam waktu satu menit, pusaran puting beliung meluluh lantakkan puluhan rumah. Tidak saja di Dadap, tetapi juga terus ke arah barat dan menerjang pemukiman desa tetangga, Juntinyuat.
Warga yang ada di dalam rumah dicekam ketakutan. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali berlindung di dalam rumah.
Sebagian lainnya, ada yang nekad keluar rumah untuk menghindari terjangan. Tercatat ada sejumlah warga yang terluka akibat terkena reruntuhan rumah yang rusak.
Puluhan rumah dikabarkan rusak parah tersapu angin puting beliung. Warga Dadap dan Juntiyuat yang berada pesisir pantai timur Indramayu panik dan dicekam ketakutan.
Terlihat rumah-rumah hancur. Hasil catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), di Juntinyuat ada 63 rumah rusak, sedangkan di Dadap tercatat 61 rumah.
Menurut warga, angin kencang puting beliung terjadi berbarengan dengan hujan lebat di wilayah pesisir pantai timur Indramayu.
Bupati Indramayu, Hj Nina Agustina langsung ke meninjau ke Dadap dan Juntinyuat begitu begitu mendengar ada bencana angin puting beliung.
Bupati Nina meminta ada penanganan cepat dan darurat. Memberi pertolongan kepada warga yang terluka. Segera menginventarisasi rumah yang rusak.
“Segera inventarisasi berapa rumah yang rusak. Segera kirim bantuan ke warga,” tutur Bupati Nina.***