SUARA CIREBON – Isu perpecahan di tubuh Kabinet Indonesia Maju (KIM) pimpimam Presiden Jokowi kian santer.
Sejumlah menteri, bahkan dikabarkan berencana mundur. Perpecahan juga terjadi di tubuh kabinet Presiden Jokowi akibat perbedaan pilihan politik dalam Pilpres 2024.
Isu soal perpecahan atau fragmentasi di tubuh kabinet Presiden Jokowi dibantah tegas oleh Sekretaris Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo – Gibran, Nusron Wahid.
Bahkan dengan keras, Nusron Wahid menyentil Sekertaris Jendral PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto untuk berhenti menyebarkan isu tersebut.
Nusron Wahid meminta Hasti menyudahi bicara soal fragmentasi atau perpecahan dalam tubuh Kabinet Indonesia Maju.
Politisis Partai Golkar itu menyebut isu itu sengaja digulirkan untuk mendiskreditkan Kabinet Presiden Jokowi. Menurutnya, fragmentasi itu sama sekali tidak berdasarkan bukti dan fakta.
“Sudahlah, sudahi dongengnya Mas Hasto. Ini Republik Indonesia adalah kenyataaan bukan negeri dongeng yang penuh dengan cerita-cerita penuh drama dan karangan cerita.” kata Nusron Wahid kepada wartawan.
Nusron menyebut kabinet Presiden Jokowi sudah berulang kali diserang dengan cerita-cerita yang tidak berdasar seperti ini.
“Ini sudah kesekian kalinya, kabinet Pak Jokowi diserang tapi faktanya sampai saat ini masih baik-baik saja. Menteri-menteri guyub, masih bekerja dengan baik, kepuasan masyarakat terhadap Pak Jokowi dan kabinet masih tinggi.” jelas dia.
Nusron berharap semua pihak mendukung kabinet Indonesia Maju untuk meneruskan pekerjaan mereka tanpa diganggu oleh cerita-cerita dari luar.
“Kabinet Pak Jokowi ini masih sampai bulan oktober. Banyak yang sedang dikerjakan dan ada mandat rakyat yang harus ditunaikan. Justru transisi kepemimpinan dan kepastian keberlanjutan harus kita percepat, dengan Pemilu ini cukup satu putaran.” pungkas Nusron.
Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut ada perpecahan atau fragmentasi di tubuh Kabinet Indonesia Maju.
Suasana kerja di kabinet di kalangan para menteri juga sudah tidak lagi kondusif. Hal ini disebut Hasto dipicu pernyataan Presiden Jokowi soal presiden boleh berpihak dan ikut kampanye.
Menanggapi Hasto, Istana membantah hal tersebut. Koordinator Stafsus Presiden, Ari Dwipayana menyebut suasana jelang sidang kabinet sangat guyub dan kondusif.
“Kalau teman-teman media mengikuti suasana menjelang, sidang kabinet paripurna atau rapat terbatas kabinet, menteri-menteri ‘ngeriung’, saling sapa, ngobrol, atau becanda satu sama lain. Tidak ada suasana Pemilu dalam rapat-rapat kabinet.” ujar Ari.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.