SUARA CIREBON – Lumpur di Obyek Wisata Banyu Panas Palimanan Cirebon dipercaya bisa mengoti stroke hingga syaraf kejepit.
Obyek wisata Banyu Panas ini tepatnya berlokasi di Desa Palimanan Barat, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon.
Wisata Banyupanas ini memang sudah lamadikenal dengan wisata terapi atau pengobatan untuk beragam jenis penyakit.
Tidak hanya untuk pengobatan berbagai macam jenis penyakit kulit saja, obyek wisata Banyu Panas Palimanan ini juga dipercaya sebagai tempat untuk terapi atau pengobatan penyakit lainnya seperti stroke, syaraf kejepit, rematik, asam urat dan penyakit lainnya.
Karyawan obyek wisata Banyu Panas, Adi (39) menyebut, jenis wisata terapi penyakit tersebut memang sengaja ditonjolkan sesuai dengan kondisi alam yang menjadi keunggulannya, yakni air panas dari belerang.
“Yang ditonjolkan itu terapi atau pengobatannya, jadi wisata pengobatan air panas,” ujar Adi, Kamis, 29 Februari 2024.
Menurut Adi, di dalam obyek wisata tersebut, masyarakat bisa menikmati air panas di dua kolam yang tersedia dengan cara berendam. Selain itu, bisa juga memanfaatkan air panas yang mengalir di sungai di dalam lingkungan tempat wisata tersebut.
Ia mengatakan, pihak pengelola wisata Banyu Panas Palimanan juga mengatur durasi berendam di kolam tersebut.
Dimana, setiap pengunjung harus naik dari kolam setelah 10 menit berendam. Ketentuan tersebut ditetapkan untuk menghindari lemas hingga pingsan jika terlalu lama berendam.
Menurut Adi, pihaknya juga menganjurkan pengunjung untuk minum air putih saat berendam, karena dikhawatirkan terjadi dehidrasi.
“Jadi, kolam itu cuma buat berendam. Tapi per 10 menit harus naik, banyak terjadi wisatawan sampai lemas atau pingsan, karena airnya kan mengandung belerang,” terangnya.
Selain ketentuan tersebut, pihaknya juga akan menyeleksi pengunjung yang hendak berendam di kolam dengan kedalaman satu meter tersebut. Khususnya untuk pengunjung dengan kondisi penyakit kulit yang parah.
Untuk kondisi tubuh dengan penyakit kulit yang parah, pihaknya tidak memperbolehkan yang bersangkutan berendam di kolam.
“Yang penyakit kulitnya parah tidak boleh masuk,” tegasnya.
Pengunjung dengan kondisi tersebut, akan diarahkan untuk berendam di aliran sungai yang memiliki panas dan kandungan belerang yang sama.
Bahkan, sungai tersebut justru banyak dimanfaatkan para pengunjung yang menderita penyakit seperti stroke, asam urat, rematik, syaraf kejepit dan lainnya.
Selain berendam, cara terapi untuk berbagai penyakit tersebut ialah dengan melumuri bagian tubuhnya dengan menggunakan lumpur dari sungai tersebut.
“Banyak yang sering bawa pulang lumpur dari sini, untuk terapi. Untuk pengunjung sendiri datang dari berbagai daerah, ada dari Bandung, Bogor, Jakarta dan daerah lainnya. Tapi dominannya dari Indramayu,” paparnya.
Obyek wisata Banyu Panas Gempol buka setiap hari dari pukul 06.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB. Untuk tiket masuknya, pada hari biasa Rp 15 ribu dan weekend Rp 20 ribu. Kemudian, untuk masuk kolam rendam atau tiket terusan sebesar Rp 15 ribu pada hari-hari biasa dan Rp 20 ribu saat weekend.
“Tapi setiap hari Rabu jam 12 siang tutup karena kolam dikuras,” ungkapnya.
Seorang pengunjung asal Kabupaten Cirebon, Jahidin mengatakan, dirinya datang ke obyek wisata tersebut mendampingi orang tuanya untuk terapi air panas di aliran sungai Banyu Panas.
Ia mengaku lebih memilih sungai karena selain airnya mengalir, terapi yang dilakukan orang tuanya juga menggunakan lumpur yang dibalurkan di bagian tubuh orang tuanya. “Ya, bawa orang tua terapi disini,” ucapnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.