SUARA CIREBON – Sedih dan prihatin saat ini terjadi bencana dimana-mana. Uniknya, intensitas bencana justru terjadi usai Pemilu 2024.
Banyak korban berjatuhan. Ada korban banjir seperti di Semarang, Demak dan sepanjang pantura Jateng.
Lalu terkini gempa di Tuban, Jawa Timur. Gempa yang jarang terjadi, pusat justru di utara Jawa. Padahal gempa seringnya terjadi di selatan Jawa.
Ada juga korban Longsor, angin puting beliung, pergerakan tanah dan sederet bencana lain yang terjadi di berbagai pulau di Nusantara.
“Alam sepertinya sedang menegur para pemimpin. Para elite yang setelah pemilu seperti menghilang dan sembunyi dari rakyat yang tengah menderita karena berbagai bencana dan musibah,” tutur Budayawan Suhu Jeremy Huang, Sabtu 23 Maret 2024.
Suhu Jeremy melihat adanya paradoks dan ironi. Dan ini snagat menyedihkan. Saat terjadi bencana dimana-mana, para pemimpin dan kaum elite malah sibuk cari kawan koalisi dan berebut remah-remah kekuasan pasca Pemilu 2024.
“Mereka, melupakan rakyat. Sebelum pemilu rajin kunjungan ke daerah daerah dan menebar janji sampai bansos. Kini, saat bencana datang, rakyat seperti ditinggalkan,” tutur Suhu Jeremy.
Suhu Jeremy lalu memberi peringatan terkait pesan-pesan berbahasa Jawa yang lagi populer saat ini. Pesan yang merupakan sindiran sampai teguran untuk para pemimpin.
“Jarene Pemimpin ikuh Ngaku koncone Rakyat kok gur pengen nuntut mulyo, pas konco ciloko malah lungo,”
Katanya pemimpin mengaku temannya rakyat. Kok cuma mau menuntut kesenangan, saat teman susah malah pergi.
- “Konco kok moro nek butuh tok. Rumangsamu aku pom bensin?”
Teman kok kalau datang hanya pas butuh saja. Menurutmu aku pom bensin apa?
- “Ngapusi kui hakmu nek kewajibanku yo mung etok-etok ora ngerti yen mbok apusi.”
Berbohong itu hakmu. Kewajibanku ya hanya berpura-pura tidak tahu kalau kamu bohong.
- “Uripmu koyo wit gedhang. Duwe jantung, tapi ora duwe ati,”
Hidupmu seperti pohon pisang memiliki jantung tapi tidak memiliki hati.
- “Pantesan awakku ora lemu-lemu. Sing tak pangan harapan palsu.”
Pantas saja badanku tidak gendut-gendut. Yang aku makan harapan palsu”
- “Janjimu koyo balon, warna-warni tapi ra ono isine. Alias omong tok.”
Janjimu seperti balon, warna-warni, tapi nggak ada isinya. Alias omong doang.
- “Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dur Hangkoro,”
Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak.”***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.