SUARA CIREBON – Serangan Iran atas Israel dengan meluncurkan ratusan rudal balistik, roket dan drone pada Sabtu dan Ahad (13 – 14 April 2024), sangat mengejutkan dunia internasional.
Masyarakat internasional mengkhawatirkan serangan Iran ke Israel akan makin memanfaskan situasi konflik di Timur Tengah yang sebenarnya tengah membara.
Apalagi, setelah Iran meluncurkan ratusan rudal balistik, roket dan drone ke Israel, langsung mengundang reaksi keras Inggris dan Amerika Serikat sebagai sekutu terdekat negeri Zionis tersebut.
Dunia kini ditakutkan dengan reaksi Israel, Inggris dan Irak, serta potensi konflik di Timur Tengah bakal meluas dengan melibatkan lebih banyak negara yang bisa mengguncangkan masyarakat dunia secara keseluruhan.
Masyarakat internasional juga mengkhawatirkan pecahnya Perang Dunia III yang diawali konflik di kawasanTimur Tengah dengan pemicu serangan Iran atas Israel hanya H+3 dan H+4 usai lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah tahun 2024 ini.
Meski telah meluncurkan ratusan rudal balistik, roket dan drone, pemerintah Iran mengungkapkan kalau serangan itu sebagai reaksi balasan atas tindakan agresif rezim Zionis Israel.
Iran mengklaim serangannya sebagai belasan atas tindakan agresif Israel yang telah menyerang Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah.
Dalam serangan bom ke Kedubes Iran di Damaskus, Suriah, tujuh orang perwakilan militer Iran, dua diantaranya petinggi militer tewas berpangkat jendral yang merupakan penasehat militer pasukan Garda Revolusi Iran.
Atas serangan di Kedubes Iran di Damaskus, Suriah, Iran merasa wajib membela diri. Sampai akhirnya meluncurkan ratusan rudal balistik, roket dan drone ke wilayah Israel.
Berikut pernyataan resmi Pemerintah Republik Islam Iran sebagaimana disampaikan secara tertulis oleh Kedubes Iran di Indonesia.
PERNYATAAN KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK ISLAM IRAN TENTANG PEMBALASAN ATAS TINDAKAN AGRESIF REZIM ZIONIS TERHADAP KEDUTAAN BESAR REPUBLIK ISLAM IRAN DI DAMASKUS-SURIAH
- Pada hari ini (14 April 2024) angkatan bersenjata Republik Islam Iran dalam menjalankan hak wajarnya untuk membela diri sepert yang diatur dalam pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sebagai tanggapan pembalasan terhadap agresi militer berulang-ulang rezim Zionis dimana menyebabkan kesyahidan para penasihat militer resmi Iran yang secara resmi hadir di Suriah atas undangan pemerintah Suriah dan beraktvitas disana; serangkaian serangan militer dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Iran terhadap pangkalan militer rezim Zionis.
- Langkah hari ini juga sekaligus merupakan pembalasan secara khusus terhadap serangan militer rezim Zionis pada tanggal 01 April 2024 terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus-Suriah.
- Republik Islam Iran mempergunakan kesempatan ini untuk menekankan kembali kepatuhannya terhadap prinsip-prinsip dan tujuan Piagam PBB serta hukum internasional.
Begitu juga Iran menegaskan tekad tegasnya untuk mempertahankan kedaulatan, integritas wilayah, dan kepentngan nasionalnya terhadap berbagai bentuk penggunaan ilegal kekuatan dan agresi.
- Tindakan defensif Republik Islam Iran dalam menjalankan haknya untuk membela diri menunjukkan pendekatan bertanggung jawab Iran terhadap perdamaian dan keamanan regional dan internasional pada saat tindakan ilegal dan genosida yang dilakukan oleh rezim apartheid Zionis terhadap bangsa Palestna dan agresi militer terhadap pemerintah negara-negara di kawasan dengan tujuan memperluaskan api peperangan terus dilakukan oleh rezim Zionis.
- Apa bila diperlukan maka Republik Islam Iran tdak akan ragu untuk mengambil tindakan yang lebih defensif untuk melindungi kepentngan sahnya dari tindakan militer agresif dan penggunaan kekuatan ilegal.
Seperti diketahui, pada 1 April 2024 lalu, sebuah serangan menghancurkan kantor konsulat Kedubes Iran di Ibukota Suriah, Damaskus.
Serangan yang diduga kuat dilakukan Israel menghancurkan gedung tersebut dan menewaskan tujuh perwira militer Iran, dua diantaranya berpangkat jendral yang merupakan penasehat penting pasukan Garda Revolusi Iran.
Teheran menuding Tel Aviv harus bertanggung jawab atas serangan ke wilayah kedaulatan negara lain tersebut.
Apalagi, kedatangan para perwira militer Iran ke Damaskus atas undangan resmi pemerintah Suriah.
Atas serangan itu, Teheran mengancam akan memberi balasan setimpal demi membela diri dan mempertahankan kedaulatannya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.