SUARA CIREBON – Menyusul serangan udara Iran ke Israel, sejumlah negara di kawasan konflik di Timur Tengah menutup wilayah udaranya.
Sejumlah negarad di Timur Tengah itu tidak mau mengambil resiko wilayah udaranya mejadi medan perang antara Iran melawan Israel.
Al Jazeera melaporkan, Yordania, sejak awal telah menyatakan menutup wilayah udara. Seluruh penerbangan dari dan ke Yordania dihentikan.
Angkatan Udara Yordania, bahkan aktif mengerahkan jet tempur dan mengaktifkan sistem pertahanan udara untuk mencegat roket, drone dan rudak balistik yang diluncurkan Iran ke Israel.
Puluhan rudal balistik, roket dan drone Iran, sempat dirontokan oleh sistem pertahanan udara Yordania sehingga tidak sampai mencapai Israel pada serangan Iran pertama Sabtu dan Ahad pagi waktu setempat (13 – 14 April 2024).
Langit Yordania menjadi perantara sebelum roket, rudal balistik dan drone Iran mencapai Israel karena letaknya yang secara geografis berada diantara israel dan Iran tersebut.
Selain Yordania, Irak dan Suriah juga menyatakan menutup wilayah udaranya. Dua negara itu tertutup untuk penerbangan sipil setelah Iran meluncurkan ratusan rudal balistik, roket dan drone ke Israel.
Lebanon juga mengikuti jejak Yordania, Irak dan Suriah. Menutup wilayah udaranya dan menunda seluruh penerbangan sipil baik menuju atau meninggalkan negara yang berbatasan dengan wilayah utara srael tersebut.
Meski berada di kawasan lebih jauh, Kuwait juga turun menutup wilayah udara, terutama di areal yang dekat dengan tempat misil-misil Iran diluncurkan ke Israel.
Negara-negara tersebut juga menyatakan akan menembak jatuh setiap rudal balistik, drone dan roket yang melintas ke wilayah udaranya, baik dari Iran ke Israel, maupun serangan balasan Israel ke Iran.
Menyusul penutupan wilayah udara, Iran juga melontarkan ancaman kepada negara-negara yang membiarkankan langitnya dilalui roket, rudal balistik, drone serta kemungkinan erangan balasan daru jet-jet tempur Israel.
Iran tak segan-segan menjadikan negara yang membuka wilayah udaranya untuk serangan balasan Israel sebagai target baru serangan.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.