SUARA CIREBON – Sebagian besar petugas yang berjaga di sejumlah pos pelayanan dan pos pengamanan arus mudik dan arus balik Lebaran 2024 di wilayah Kabupaten Cirebon sudah ditarik.
Petugas yang bertugas di pos-pos tersebut hanya tersisa beberapa anggota saja. Para petugas tersebut, masih ditugaskan memantau sisa-sisa arus balik lebaran 2024. Mereka ditugaskan dalam Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) selama satu minggu ke depan.
Kepala Pos Pelayanan Ramayana Weru, Kompol Sudarman, mengatakan, penarikan para petugas pengamanan tersebut seiring berakhirnya Operasi Ketupat Lodaya 2024 pada Rabu, 17 April 2024 pukul 00.00 WIB.
“Operasi Ketupat Lodaya dinyatakan selesai tadi malam pukul 00.00 WIB, kemudian dilanjutkan dengan KRYD,” ujar Sudarman, Rabu, 17 April 2024.
Ia mengatakan, pada Rabu siang arus balik terpantau sepi. Jumlah kendaraan roda dua yang melintas sudah menurun drastis per menitnya.
Kalau pun ada peningkatan, diprediksi terjadi pada sore harinya yang didominasi warga lokal. Itu pun jumlahnya tidak sebanyak hari-hari sebelumnya.
“Sekarang banyaknya kendaraan warga lokal,” kata Sudarman.
Seperti diketahui, pada Selasa, 16 April 2024 pasca-Idulfitri kemarin, sebagian besar pemudik telah melakukan perjalanan balik ke Jakarta. Aus kendaraan di jalan pantura Weru Kabupaten Cirebon terpantau kembali normal.
Kendaraan dari arah Jakarta menuju Jawa yang sebelumnya padat imbas one way, kini kembali normal. Begitu juga sebaliknya, kendaraan dari Jawa menuju Jakarta dan sekitarnya nampak ramai lancar meskipun masih banyak terlihat kendaraan roda dua pemudik yang melakukan perjalanan balik ke Jakarta.
Pamen Asistensi Pos Pelayanan Ramayana Weru, Kompol Akhmadi mengatakan, normalnya arus lalu lintas di jalur arteri pantura Weru Kabupaten Cirebon ini menyusul dihentikannya sistem one way di ruas tol dari GT Kalikangkung sampai Cipali.
“Dengan selesainya one way, arus lalu lintas di arteri juga sudah kembali normal seperti hari biasa,” ujar Akhmadi.
Menurut Akhmadi, kendaraan dari arah Jawa menuju Jakarta berkurang lebih dari setengahnya. Kendaraan yang melintas berada di angka rata-rata 50 kendaraan per menit.
“Puncak arus balik itu pada hari Minggu dan Senin, sesuai perkiraan Korlantas Polri. Dari Senin malam, arus mulai berangsur menurun, dan sampai sekarang normal,” kata Akhmadi.
Karenanya, sejak Senin dini hari rekayasa lalu lintas di simpang empat Weru kembali dinormalkan dengan mengaktifkan kembali penggunaan lampu merah sebagai pengatur lalu lintas.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.