SUARA CIREBON – Letusan atau erupsi eksplosif Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara ternyata dampaknya sampai ke Wilayah Ciayumajakuning dan Jawa Barat umumnya.
Selain mengeluarkan material vilkanik seperti awan panas, lahar dan batuan pijar, Gunung Ruang juga menyemburkan Gas Sulfur Oksida atau gas SO2.
Semburan gas SO2 dari Gunung Ruang ini yang menyebar ke wilayah hingga sejauh 1.000 kilometer lebih.
Paparan semburan gas SO2 ini juga terus meluas. Hingga Minggu 21 April 2024, dari citra satelit yang terpantau oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), paparan gas SO2 terbawa angin sampai ke wilayah langit Pulau Jawa.
Seluruh wilayah Pulau Jawa terpapar hembusan gas SO2 yang keluar dari kawah Gunung Ruang, tak terkecuali di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) hingga Jawa Barat secara umum.
Penyelidik Bumi Madya PVMBG, Sofyan Primamulyana menjelaskan soal embusan gas SO2 dari Gunung Ruang yang paparannya meluas sampai sejauh 1.000 km lebih.
Untuk diketahui, gas SO2 atau sulfur oksida, merupakan gas yang mengandung sulfur (belerang).
Gas SO2 sangat mudah larut dalam air. Berbau sebagaimana belerang, namun tidak berwarna. Gas ini bisa terbentuk bila ada reaksi pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung sulfur.
Mengenai fenomena gas SO2 dari kawah Gunung Ruang, PVMBG memantau lewat citra satelit Tropomi.
Terpantau sebanyak 300.000 ton gas SO2 keluar dari kawah Gunung Ruang pada 18 April 2024 siang pukul 14.30 WITA (Waktu Indonesia Tengah) atau sehari setelah erupsi eksplosif pada Rabu malam (17 April 2024).
“Terpantai gas SO2 dari Gunung Ruang sebanyak 300.000 ton. Keluar dari kolom asap yang memanjang sampai 1000 km lebih,” tutur Sofyan.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.