SUARA CIREBON – Universitas Swadaya Gunungjati (UGJ) Cirebon menggelar Sidang Senat Terbuka ke-71 Wisuda Sarjana, Profesi, dan Magister periode April 2024.
Kegiatan yang diikuti 1001 wisudawan ini digelar di Auditorium UGJ Cirebon pada Sabtu, 27 April 2024.
Ribuan wisudawan tersebut terdiri dari, Sekolah Pascasarjana 110 wisudawan, Fakuktas Hukum 48 wisudawan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis 150 wisudawan, Fakuktas Pendidikan dan Sains 114 wisudawan, Fakuktas Ilmu Sosial dan Politik 78 wisudawan, Fakultas Pertanian 194 wisudawan, Fakultas Teknik 89 wisudawan, dan Fakultas Kedokteran 218 wisudawan.
Rektor UGJ Cirebon, Prof Dr Ir H Achmad Faqih SP MM dalam pidatonya menjelaskan, kampus setempat telah menerapkan tidak mewajibkan kepada mahasiswa menulis skripsi sebagai syarat kelulusan.
Kendati demikian, Faqih menegaskan, pihaknya terus meningkatkan fasiltas dan kualitas lulusan UGJ Cirebon melalui berbagai upaya yang telah dilakukan.
Salah satunya, lanjut Faqih, dengan menjalin kerjasama dengan dunia industri dan pemerintah.
“Kita juga memfasilitasi mahasiswa menjadi enterpreneur dan memfasilitasi melanjutkan pendidikan ke Sekolah Pascasarjana UGJ Cirebon,” katanya.
Menurut Faqih, mahasiswa yang telah lulus mengemban tanggungjawab yang lebih berat. Pasalnya, para wisudawan ini dituntut untuk dapat memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara.
Untuk itu, dijelaskan Faqih, UGJ Cirebon terus berupaya meningkatkan kualitas agar para lulusan pun bisa memiliki kualitas.
“Hal ini tentunya didukung dengan proses pembelajaran, seperi implementasi kurikulum yang dapat menjembatani kebutuhan dengan dunia kerja,” tandasnya.
Sementara, Pj Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi yang turut hadir dalam wisuda tersebut mengungkapkan, di era distrupsi 4.0 dan tuntutan dunia kerja menjadi isu yang tidak bisa dihindari.
“Pengembangan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan menjadi kunci untuk mengisi kekosongan antara dunia pendidikan dan kebutuhan dunia kerja,” jelasnya.
Agus Mulyadi memaparkan, angka pengguran pada periode Agustus 2023 di Kota Cirebon untuk lulusan perguruan tinggi sebesar14,20 persen.
“Kita berharap, lulusan ini bisa bekerja yang tidak hanya di sektor formal, tetapi juga di sektor informal yang dapat menyerap tenaga kerja,” jelasnya.
Termasuk, lanjut Agus Mulyadi, menciptakan lapangan pekerjaan yang bisa menekan angka pengangguran.
“Selain itu, perguruan tinggi juga harus menyiapkan pendidikan vokasi sebagai jembatan antara lembaga pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja,” terangnya.
Sementara, Ketua Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati, Prof Dr H Mukarto Siswoyo Drs MSi mengatakan, untuk memasuki dunia kerja, selain memerlukan hard skill, soft skill dan pengetahuan, juga perlu mental skill.
“Manajemen waktu dan berpikir kritis menjadi sangat penting di dunia kerja pada era sekarang yang tidak bisa dilepaskan dari digitalisasi,” tegasnya.***