SUARA CIREBON – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, Hilmi Rivai membuka Kejurkab bulutangkis usia dini di GOR Plumbon, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Kamis, 25 Juli 2024.
Kegiatan tersebut diikuti 239 atlet dari 17 klub yang ada di Kabupaten Cirebon.
Menurut Hilmi, Kejurkab yang dihelat oleh Pengkab PBSI Kabupaten Cirebon ini merupakan suatu keharusan. Hal itu, karena karakter bangsa Indonesia adalah karakter juara di cabor bulutangkis.
Sehingga kalau setiap kabupaten tidak memiliki kontribusi kuat terhadap atlet bulutangkis, maka sangat disayangkan.
“Mudah-mudahan dengan Kejurkab PBSI ini bisa menghasilkan anak-anak yang berprestasi di tingkat Jabar maupun Nasional,” ujar Hilmi.
Untuk mencetak atlet bulutangkis yang siap bertarung di level provinsi maupun nasional, kata Hilmi, Kabupaten Cirebon harus memiliki diklat bulutangkis.
Ia mengaku sudah menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) dan Ketua KONI Kabupaten Cirebon untuk membetuk diklat atlet bulutangkis.
Sehingga, ketika ada kejuaraan tingkat provinsi tidak mencari atletnya secara serampangan. Ketika mencari atlet dilakukan secara mendadak dan sporadis, dipastikan hasilnya pun tidak maksimal.
“Saya sudah perintahkan ke Kadispora, KONI agar kedepan bukan hanya kejuaraan saja, tapi ada diklat untuk atlet Bulutangkis,” terang Hilmi.
Bahkan, Hilmi juga mendorong atlet perempuan di semua cabor, termasuk cabor bulutangkis, jumlahnya bisa menyamai atlet laki-laki.
Sebab, diakui Hilmi, di setiap daerah di termasuk Kabupaten Cirebon, sangat susah mendapatkan atlet perempuan yang terus berkurang dari waktu ke waktu.
“Ini diperlukan koordinasi dengan Disdik, tidak hanya tingkat SMA dan SMP melainkan ditingkat SD juga direkrut. Kalau perlu kita undang atlet perempuan tingkat nasional terus kita kumpulkan altet perempuan untuk motivasi mereka,” tukasnya.
Hilmi pun mengapresiasi Pengkab PBSI dan KONI Kabupaten Cirebon yang atas bimbingan Dispora telah mengelar Kejurkab PBSI tahun 2024 ini.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni) Kabupaten Cirebon, Sutardi Raharja mengatakan, Kejurkab PBSI ini merupakan event untuk melahirkan atlet-atlet berbakat.
Ia mengatakan, dari semua cabor yang ada, Pengkab PBSI dinilai cukup rutin menggelar Kejurkab.
“Kami terus mendorong semua cabor agar melakukan pembinaan atau Kejurkab,” paparnya.
Menurut Sutardi, hasil dari Kejurkab tersebut memang harus terus dibina agar nantinya dapat “berbicara” di tingkat lebih tinggi. Karenanya, Sutardi pun mengapresiasi Sekda yang mendorong dibentuknya diklat atlet bulutangkis.
“Saya sudah berkoordinasi, diklat memang harus dibuat. Karena hasil dari pembinaan ini tujuannya untuk jangka panjang, sehingga diharapkan bisa jadi atlet nasional,” harapnya.
Ketua Umum PBSI Kabupaten Cirebon, Hermawan mengatakan, Kejurkab PBSI digelar secara rutin untuk mencari bibit-bibit atlet muda yang akan disiapkan di kejuaraan baik tingkat provinsi maupun nasional.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 239 atlet usia dini, anak-anak, pemula, remaja dan taruna yang berusia 8, 10, 12, 14 dan 16 tahun dari 17 klub di Kabupaten Cirebon.
“Rencananya setelah tersaring juara 1,2,3 di tiap kategori putra dan putri nanti dimasukkan ke diklat untuk pembinaan seterusnya,” ujarnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.