SUARA CIREBON – Pembangunan pabrik PT Longrich Indonesia di atas lahan pertanian telah memutus dan menutup saluran irigasi Ciberu 2 dan jalan usaha tani yang menghubungkan sawah Desa Sidaresmi dan Desa Babakan Losari Lor Kecamatan Pabedilan Kabupaten Cirebon.
Kondisi tersebut, menyebabkan kesengsaraan para petani yang lahan pertaniannya berada di sebelah utara pabrik PT Longrich Indonesia tersebut. Janji perusahaan yang akan mengalihkan saluran dan jalan usaha tani, masih belum dilakukan secara maksimal.
Dampaknya, lahan pertanian di kawasan itu terancam kesulitan mendapat pasokan air. Selain itu, akses jalan pertanian terputus serta ancaman banjir bagi masyarakat di wilayah Blok Kasungka Desa Kalibuntu Kecamatan Pabedilan Kabupaten Cirebon.
Raksa Bumi Desa Babakan Losari Lor yang juga petani sekitar pabrik PT Longrich Indonesia, Bukhori, mengungkapkan, saat awal akan membangun pabrik, pihak perusahaan telah menemui pemerintah desa dan para petani.
“Saat itu mereka (pihak Longrich, red) berjanji akan membangun saluran irigasi ciberu 2 yang terputus karena dibangun pabrik. Akan tetapi hingga empat tahun ini, upaya tersebut tak kunjung dilakukan sesuai yang dijanjikan pihak PT Longrich saat pabrik akan dibangun dulu,” kata Bukhori, Senin, 29 Juli 2024.
Menurut Bukhori, sedikitnya ada sekitar 40 hektare lahan pertanian yang terkena dampak dari kondisi saluran yang tidak berfungsi dan sudah tertutup tersebut.
“Dulu awalnya ada penyodetan yang dikira akan dibuatkan saluran pengalihan, namun akhirnya malah buat bikin pagar bukan buat saluran,” katanya.
Kondisi itu selain para petani tidak bisa mendapatkan air juga nanti ketika musim hujan kebanjiran karena tidak adanya saluran pembuangan.
“Saat hujan air dialihkan semua ke Sungai Ciberu 1 yang akhirnya akan mengalami over ketika masuk Blok Kasungka Desa Kalibuntu,” katanya.
Keadaan itu sudah berlangsung selama empat tahun dan telah menyengsarakan para petani. Petani pun serba salah, karena hasil pertanian berkurang dan saat akan disewakan juga kurang begitu diminati sehingga nilai sewanya sangat rendah.
“Harapannya sih apa yang dijanjikan dulu oleh PT Longrich, kita sih berharap sebagai perangkat desa atau mewakili para petani agar saluran itu difungsikan lagi supaya petani itu leluasa dan tidak ada permasalahan atas lahan pertaniannya,” harapnya.
Selain saluran irigasi yang terputus, lanjut Bukhori, kondisi jalan usaha pertanian yang dulunya ada jalan x-rill ban yang sudah bagus tidak segera dilakukan pengalihan jalan dan Baru beberapa waktu lalu ada upaya Jalan pengalihan namun jalan yang dibangun oleh PT longrich tersebut sekarang kondisinya belum maksimal tidak nyaman untuk dilintasi.
Dirinya berharap PT long Rich segera melakukan upaya untuk membenahi jalan tersebut agar nyaman untuk dilintasi.
“Jalan tersebut itu sudah berbentuk namun kondisinya kurang baik, harapannya walaupun tidak menyamakan tapi ya sedikit harus bisa jalan itu gimana caranya gimana bisa dilewati dengan nyaman,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.