SUARA CIREBON – Pemerintah Iran dikabarkan telah mengundang para sekutu termasuk prosinya untuk membahas soal pembunuhan pucuk pimpinan Hamas, Ismail Haniyeh dan petinggi militer Hisbullah, Fuad Shukr.
Pertemuan digelar secara tertutup di Teheran, Iran, Kamis 1 Agustus 2024. Namun dihadiri langsung oleh pemimpin Iran, Ayatulah Ali Khamenei dan Presiden Iran yang baru dilantik, Maosud Pezeshkian serta petinggi Garda revolusi Iran.
Pertemuan tertutup itu dihadiri sekutu Iran dan proksinya seperti Hamas,Jihad Islam dan kelompok-kelompok perlawanan bersenjata di Palestina.
Proksi Iran lain yang hadir dari sayap militer Hizbullah yang bermarkas di Beirut, Libanon. Kemudian milisi Houthi di Yaman, serta kelompok-kelompok perlawanan di Irak.
Pertemuan tertutup itu membahas kematian Ismail Haniyeh dan Fuad Shukr, serta rencana pembalasan. Dalam pertemuan tersebut, dicapai kesimpulan bahwa Israel berada di belakang aksi intelijen pembunuhan Ismail Haniyeh.
Iran sendiri, sudah mengungkapkan kecaman kerasnya terhadap Israel yang dituding di belakang aksi pengecut pembunuhan yang menewaskan pucuk pimpinan tertinggi Hamas, Ismail Haniyeh.
Iran juga menyatakan akan menuntut balas atas kematian pimpinan militer Hizbullah, Fuad Shukur pada serangan udara di Beirut, Ibukota Libanon.
Kepala Staf Angkatab Bersenjata Garda Revolusi Iran, Jendral Mohammad Baqeri juga telah mengungkapkan bahwa rezim Ziones akan memperoleh balasan setimpal atas kematian Ismail Haniyeh.
Sebelumnya, Presiden Iran yang baru dilantik, Masoud Pezeshkian melontarkan kecamatan keras dan menuding Israel dibalik aksi pengecut tersebut.
“Anda telah membukakan pintu bagi kami melakukan pembalasan setimpal,” tutur Masoud.
Kabar terbaru, hasil penyelidikan atas penyebab kematian Ismail Haniyeh mengejutkan masyarakat internaisonal, termasuk Garda Revolusi Iran sendiri.
Ternyata Ismail Haniyeh tewas bukan karena serangan misil yang dikendalikan dari udara. Namun karena bom yang diletakan dua bulan sebelumnya di ruang kamar tempat ismail Haniyeh menginap.
“Bom itu diselundupkan sejak dua bulan lalu. Diledakan dari jarak jauh setelah targetnya benar-benar ada di dalam,” demikian sebuah sumber mengungkapkan hasil penyelidikan.
Fakta ini sangat mengejutkan. Berarti sebelum Ismail Haniyeh masuk, bom elah disiapkan dengan cara diselundupkan di kawasan perumahan veteran perang yang berada dalam pengawasan dan kendali militer Iran.
Atas temuan itu, Teheran kini memperluas penyelidikan. Tidak saja pada soal kematian Ismail Haniyeh, tetapi pada oleh siapa dan dengan cara apa bom itu diselundupkan sampai diletakan di ruang tamu tempat Ismail Haniyeh tidur.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.