SUARA CIREBON – Beberapa hari jelang pendaftaran bakal pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), suasana politik di Kota Cirebon diramaikan oleh rumor duet pasangan Effendi Edo (Golkar)-Siti Farida Rosmawati (PKB).
Flayer Edo-Siti Farida dengan jargon Cirebon Setara terpantau membanjiri media sosial, tak lama setelah Siti Farida dipastikan mendapatkan mandat dari DPP PKB melalui surat keputusan DPP PKB dengan Nomor: 33796/ DPP/ 01/ VIII/ 2024 tentang Penetapan Tahap I Siti Farida Rosmawati sebagai Bakal Calon Kepala Daerah Kota Cirebon Periode 2024-2029 dari Partai Kebangkitan Bangsa.
Hal ini tentu bisa berpengaruh pada kondisi Koalisi Kebangkitan Cirebon Maju (KCM), dimana didalamnya tak hanya Golkar dan PKB, melainkan ada PAN, yang juga mempunyai calon kepala daerah sendiri yakni, Dani Mardani.
Terlebih dalam flayer yang banyak tersebar, tidak ada logo PAN, yang menjadi bagian dari KCM.
Dengan muncul rumor tersebut, Golkar seakan-akan mesra dengan PKB, sehingga sikap PAN di KCM menjadi pertanyaan.
“Saya belum tanya ke PAN nya gimana, tapi setiap pertemuan Golkar dengan PKB, PAN selalu ikut,” kata Ketua DPD Partai Golkar Kota Cirebon, Andrie Sulistio saat dikonfirmasi, Rabu, 14 Agustus 2024.
Andrie mengakui, wacana duet yang saat ini sedang menghangat adalah Edo-Siti Farida dengan tagline Cirebon Setara.
“Ya gak papa, yang namanya ramai di politik sudah biasa, kita lanjutkan aja dulu prosesnya,” lanjut Andrie.
Menurutnya, selama belum ada hitam di atas putih dalam bentuk surat rekomendasi pasangan dari para partai pengusung, duet siapa pun bisa diramaikan ke publik.
Namun itu belum menjadi hal yang pasti, karena ada proses administrasi yang belum dilalui, sehingga masih sangat bisa berubah dalam hitungan detik.
“Rame ya gak papa, toh nanti kita juga sama-sama memiliki hak yang sama. Kita harus menghormati keinginan setiap partai. Ketika mereka merasa tidak nyaman dan ingin maju sendiri ya mangga-mangga saja, kita tidak bisa membatasi. Kalau berbicara disiapkan untuk duet, semua juga memiliki kemungkinan, mau Edo-Siti Farida, Edo-Dani, semua masih mungkin,” jelas Andrie.
Saat ditanyai, apakah Partai Golkar sudah bertemu, dan melakukan penjajakan figur dengan bacawalkot PKB tersebut, Andrie mengatakan belum.
“Belum karena belum sah, belum ada rekomendasinya, untuk apa,” ujar Andrie.
Di luar semua wacana dan rumor yang beredar saat ini, ia pun berharap, KCM masih terus bisa jalan bersama, bahkan bisa menjadi Koalisi Indonesia Maju yang utuh dan lengkap.
“KCM, saya sih berharap masih berjalan terus, tiga partai masih solid. Mudah-mudahan ada hilal yang bisa membuat kita (KIM, red) bersatu semua, bahkan dengan Gerindra sekalipun. Politik itu tidak bisa dibatasi, yang tidak bersatu bisa jadi satu, begitupun sebaliknya,” kata Andrie.
Sementara itu, Ketua DPD PAN Kota Cirebon, Dani Mardani memastikan, bahwa PAN masih berkomitmen bersama KCM untuk Pilkada. Ia tak mau berkomentar banyak soal rumor Edo-Siti Farida yang saat ini sedang ramai diperbincangkan, karena di KCM belum ada pengerucutan figur, apalagi sudah berpasangan.
“Kita masih bareng, termasuk soal figur, siapapun itu, jika menurut perhitungan dan pertimbangan yang matang, itu menuju kemenangan, PAN akan hadir,” kata Dani.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.