SUARA CIREBON – Adi Hariadi, salah satu saksi dalam lanjutan sidang PK (Peninjauan Kembali) enam terpidana kasus Vina Cirebon, menguatkan soal kecelakaan tunggal sebagai penyebab kematian Eki dan Vina.
Di depan majelis hakim, Adi mengungkapkan detik-detik menjelang terjadinya kecelakaan di fly over Kepompongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.
“Sebelum kecelakaan, saya melihat sepasang remaja naik motor ngebut sambal ketawa-ketiwi,” tutur Adi di depan majelis hakim sidang PK kasus Vina Cirebon di PN Kota Cirebon, Jumat 13 September 2024.
Adi merupakan warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Pada tahun 2016, ia mengaku dirinya seorang musafir yang pergi jalan kaki untuk berziarah dari satu situs pemakaman ke pemakaman atau tempat ziarah lainnya.
Ia mengaku berada di lokasi kejadian atau Tempat Kejadian Perkara (TKP) kematian Vina dan Eki di fly over Kepompongan pada Sabtu malam 27 Agustus 2016.
Adi baru ziarah ke makam Sunan Gunung Jati, lalu berjalan kaki menuju situs dan tempat ziarah Kerajaan Galuh di Majalengka.
Hendak melewati fly over Kepompongan, Sabtu malam sekitar pukul 22.00 WIB, ia menerima pemberian makanan nasi bungkus dari orang yang kebetulan lewat berpas-pasannya dengannya.
“Seingat saya, saya melewati Indomaret. Lalu tiba-tiba ada pengendara sepeda motor berlawanan arah memberi saya nasi bungkus,” tutur Adi.
Setelah diberi nasi bungkus, di atas rerumputan, Adi mengaku berhenti untuk memakan nasi bungkus pemberian tadi.
“Saat itu saya melihat ada sepeda motor ngebut sambal ketawa-ketiwi, laki-laki dan perempuan melewati fly over ke arah Sumber,” tutur Adi.
Saat itu, Adi yang jalan kaki, posisinya berada di sisi jalur yang ke arah Cirebon. Ia duduk di atas rumput untuk makan nasi bungkus pemberian.
“Tak lama, sepeda motor itu menabrak pembatas jalan. Laki-lakinya terpental terus membentur tiang lampu jalan, yang perempuan terlempar menghantam trotoar pembatas jalan ke aspal jalan di jalur ke arah Sumber. Jarak dari tempat saya duduk sekitar tiga puluh meter,” tutur Adi.
Pengacara lantas menanyakan, apakah benar bahwa itu kecelakaan tunggal ?
“Benar Pak, yang saya lihat itu kecelakaan tunggal ?,” tutur Adi.
Adi menuturkan, setelah kecelakaan, dia sempat menyeberang mendekati para korban. Korban laki-laki masih mengenakan helm dalam keadaan telungkup dengan darah keluar dari kepala di balik helm.
Kemudian korban Wanita juga dalam posisi tertelungkup. Masih hidup dan merintih kesakitan serta menyebut-nyebut nama Allah.
“Waktu itu ada sejumlah orang mendekat termasuk saya. Ada orang naik sepeda motor berhenti, lalu saya minta tolong agar yang tahu kantor polisi terdekat untuk melapor ke polisi,” tutur Adi.
Dalam kesaksiannya, Adi mengaku hatinya tergerak untuk memberi kesaksian setelah mendengar banyak berita terkait kasus Vina Cirebon di tahun 2024.
“Saya tergerak setelah melihat banyak berita. Terutama Ketika ada yang memberi kesaksian korban celananya melorot. Menurut saya nggak bener ini. Makanya saya akhirnya tergerak untuk memberikan kesaksian. Saya ada di lokasi dan melihat langsung kecelakaan tahun 2016, bukan pembunuhan,” tutur Adi.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.