SUARA CIREBON – Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga Kabupaten Bandung dan Garut, terutama di lokasi terdampak, agar jangan dulu masuk ke rumah.
BMKG mencatat sejak gempa besar pertama terjadi pada Rabu pukul 09.41 WIB, 18 September 2024, sampai malam hari, ada sedikitnya 26 kali gempa susulan.
Gempa susulan berkekuatan lebih rendah dibandingkan gempa besar pertama yang dirsakan sangat kuat oleh wilayah Bandung Raya dan Garut, mencapai M4,9.
“Kami ingatkan warga jangan lebih dulu masuk ke rumah. Kami menyarankan menginap di tempat pengungsian yang telah disediakan,” tutur Teguh Rahayu, Kepala BMKG Kabupaten Bandung.
BMKG bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Garut dan BPBD Jawa Barat sama-sama melakukan assesment sesuai tugas dan fungsinya.
“Kami terus melakukan assesment terhadap kecenderungan pergerakan tektonik penyebab terjadinya gempa. Ada 26 kali gempa susulan berskala kekuatan lebih rendah. Tapi tetap berpotensi memunculkan bahaya,” tutur Teguh Rahayu.
BMKG juga meminta warga langsung melakukan mitigasi. Melihat masing-masing kondisi rumahnya pasca gempa.
“Lihat kondisi rumah pasca gempa. Periksa teliti apakah ada retakan atau tidak. Pastikan. Jika kondisi membahayakan, harus hati-hati berakyifitas di dalam rumah,” tutur Teguh Rahayu.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Bandung, seperti diungkapkan Bupati Dadang Supriatna mengungkapkan jumlah kerusakan yang dialami warganya akibat gempa.
“Ada sedikitnya 5000 rumah rusak. Kami terus menginventarisasi di lapangan. Termasuk jumlah korban yang terus didata,” tutur Dadang Supriatna.
Gempa yang mengguncang Kabupaten Bandung dan Garut, disebabkan aktifitas pergeseran tektonik Sesar Garsela.
“Sesar Garsela bergeser menurun. Ini yang menyebabkan gempa,” tutur Daryono Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG.
Sesar Garsela merupakan sesar lokal yang aktif. Membentang dari Garut selatan ke utara sampai ke Kabupaten Bandung. Gempa yang mengguncang Bandung dan Garut, merupakan gempa dangkal. Hiposenternya 10 kilometer dan berpusat di darat.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.