SUARA CIREBON – Ratusan rumah dan puluhan warga luka-luka akibat gempa di dua tempat berbeda namun masih satu rangkaian di Bandung dan Garut.
Terungkap, gempa Bandung dan Garut berada di titik koordinat berbeda. Namun hanya selisih 1 detik dan seperti berbarengan.
Gempa di Bandung dan Garut, sama-sama merupakan gempa dangkal. Berpusat di darat dan hiposenter di kedalaman 10 kilometer.
Sampai Rabu sore pukul 16.00 WIB, tercatat ratusan rumah baik warga Bandung maupun Garut rusak. Tercatat sedikitnya 80 warga dilaporkan menderita luka-luka.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat memperoleh laporan, gempa di Bandung dan Garut yang hampir berbarengan dirasakan di sedikitnya 21 desa dan 8 kecamatan.
Di Bandung, gempa dirasakan kuat di 10 desa di 5 kecamatan. Sedangkan di Garut, gempa mengguncang kuat 11 desa di 3 kecamatan.
“Kami masih terus menggalang informasi dan laporan masyarakat. Data setiap saat terus diperbarui baik jumlah kerusakan maupun korban,” tutur Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jawa Barat, Hadi Rahmat.
Data yang terhimpun sementara, akibat gempa berkekuatan Magnitudo atau M4,9 pada pukul 09.41 WIB siang hari ini, Rabu 18 September 2024, menyebabkan 82 warga terluka.
“Laporan sementara ada 82 warga luka ringan dan sedang. Rata-rata tertimpa bangunan yang runtuh akibat guncangan gempa,” tutur Hadi Rahmat.
BPBD terus menginventarisasi data lapangan. Untuk kerusakan, tercatat sedikitnya 700 rumah warga rusak.
“Kini ada sekitar 450 orang yang kita tampung di tenda pengungsian karena rumahnya mengalami kerusakan,” tutur Hadi Rahmat.
BPBD Jawa Barat berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bandung dan Garut, termasuk instansi terkait seperti PMI, Polri, TNI, BNPB dan Pemkab untuk penanganan, terutama mengatasi kondisi darurat para pengungsi.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.