SUARA CIREBON – Israel akhirnya memenuhi ancamannya melakukan serangan darat. Invasi secara besar-besaran dilaporkan dilakukan IDF (Israel Defens Force) pada Selasa dini hari, 1 Oktober 2024.
Operasi serangan darat ini diberi sandi “Panah Utara” (North Arrow). Ribuan pasukan Israel bergerak melewati perbatasan memasuki wilayah selatan Lebanon.
Selatan Lebanon, selama ini menjadi basis perlawanan milisi bersenjata Hizbullah pmpinan Hassan Nasrallah terhadap Israel.
Ribuan rudal dilepaskan Hizbullah dari wilayah selatan Lebanon yang diarahkan ke sejumlah kota di wilayah utara Israel.
Konflik Israel melawan Hizbullah meningkat eskalasinya dalam beberapa pekan terakhir. Menelan banyak korban jiwa dari kedua belah pihak.
Terkini, pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah tewas dalam serangan udara Israel dalam persembunyiannya diu bungker bawah tanah di pinggiran selatan Beirut, Lebanon.
Usai membunuh Hassan Nasrallah dan sejumlah petinggi Hizbullah, Israel mulai melancarkan serangan darat melalui operasi “Panah Utara”.
Al Arabiya melaporkan, tank-tank Merkava Israel memasuki perbatasan menuju selatan Lebanon, diikuti rombongan truk-truk pengangkut pasukan Israel.
Israel juga membawa berbagai jenis artileri untuk melancarkan serangan darat tersebut. Tujuan invasi diperkirakan ke Lembah Bekaa yang selama ini menjadi basis terkuat milisi Hizbullah.
“Operasi Panah Utara mulai berlangsung setelah memperhatikan situasi Gaza,” tulis IDF.
Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Benyamin Netanyahu telah mengingatkan warga Lebanon selatan untuk segera mengungsi.
“Kami mengingatkan agar mengungsi sejauh mungkin supaya tidak menjadi korban serangan,” tutur Netanyahu dalam sebuah pidato pernyataan perangnya terhadap Hizbullah.
Netanyahu juga mengungkapkan, ivnasi darat yang dilancarkan ke Lebanon bersifat terbatas. Hanya menyasar pos-pos militer Hizbullah.
“Kami hanya menyasar Hizbullah, bukan rakyat Lebanon. Ini juga bukan ekspansi. Kami akan pulang kemali setelah target berakhir,” tutur Netanyahu.
Invasi darat dilancarkan Israel hanya tiga hari setelah membunuh pemimpin tertinggi Hizbullah, Hassan Nasrallah dan para petinggi milisi bersenjata Syiah pro Iran tersebut di pinggiran selatan Beirut, Lebanon pada Jumat 28 September 2024.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.