SUARA CIREBON – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cirebon menggelar debat perdana pasangan calon bupati dan wakil bupati Cirebon pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 atau Pilbup Cirebon, di Hotel Aston Cirebon, Sabtu, 26 Oktober 2024.
Debat diikuti empat paslon masing-masing, paslon nomor 1 Rahmat Hidayat-Imam Saputra (Rahim), paslon nomor 2 H Imron-H Agus Kurniawan Budiman (Beriman), paslon nomor 3 Hj Wahyu Tjiptaningsih-H Solichin (Wali) dan paslon nomor 4 H Mohammad Lutfi-Dia Ramayana (Luthfi Dia).
Debat perdana yang mengangkat tema, “Akselerasi Pembangunan Ekonomi dan Kualitas Sumber Daya Manusia Daerah untuk Kemandirian Cirebon yang Berkelanjutan” itu dibagi dalam lima sesi.
Ketua KPU Kabupaten Cirebon, Esya Kurnia Puspawati menilai, secara umum debat perdana tersebut berjalan sukses, lancar dan aman. Esya mengaku sangat puas rangkaian debat perdana yang terdiri dari lima sesi dari mulai penyampaian visi misi hingga closing statement tersebut berjalan lancar dari awal hingga selesai.
“Alhamdulillah, secara umum lima segmen ini berjalan lancar, dan hidup juga debatnya, sehingga memberikan pendidikan politik kepada masyarakat untuk memilih calon pemimpinnya pada 27 November 2024 nanti,” ujar Esya Kurnia Puspawati.
Menurutnya, KPU Kabupaten Cirebon juga bakal mengevaluasi debat pertama tersebut, untuk diperbaiki pada debat kedua yang dilaksanakan pada 20 November 2024.
Pada debat kedua nanti, tema yang diusung tentang Tata Kola Pemerintahan Transformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik yang Bersih dan Inklusif.
RAHIM
Sementara itu berdasarkan pantuan di lokasi debat, paslon nomor urut 1, Rahmat Hidayat-Imam Saputra (Rahim), memaparkan visi-misi “Kabupaten Cirebon Maju, Sejahtera, dan Bahagia”.
Sebagai putra daerah, Rahmat mengaku terpanggil untuk melakukan perubahan di Kabupaten Cirebon. Hal itu lantaran dirinya banyak menerima pengaduan dari masyarakat terkait susahnya membuat KTP, masyarakat miskin yang tidak terkover BPJS, hingga banyaknya anak-anak SMP putus sekolah.
“Saya terpanggil ingin mengubah. Kita ingin Kabupaten Cirebon berubah dengan pimpinan yang merasakan penderitaan rakyat,” ujar Rahmat.
Karena itu, jika dirinya mendapat amanat untuk memimpin Kabupaten Cirebon, ia akan siap bekerja untuk masyarakat dan siap membantu masyarakat.
“Kita perhatikan kebutuhan masyarakat. Intinya, kalau ada aduan masyarakat kita tindaklanjuti, jangan sampai masyarakat bingung mengadu ke siapa,” tegasnya.
Sementara cawabup nomor urut 1, Imam Saputra menambahkan, Pemda harus mempunyai kebijakan untuk mengintervensi persoalan tersebut. Selama ini, kata dia, pembekalan kepada PMI lebih banyak dilakukan oleh pihak swasta.
Jika nanti paslon Rahmat terpilih, pihaknya akan melakukan sinergi dengan membangun pendidikan untuk mengadvokasi PMI.
“Misal SMK, kalau dibutuhkan sekolahnya khusus untuk bahasa Inggris atau bahasa China saja. Sehingga ketika lulus SMK sudah memiliki skill untuk bekerja di luar negeri,” kata Imam.
BERIMAN
Pasangan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) Cirebon nomor urut 2, H Imron-H Agus Kurniawan Budiman (Beriman) program yang ditawarkan kepada masyarakat Kabupaten Cirebon merupakan program yang sudah berjalan. Jika dalam Pilbup 2024 ini dirinya kembali terpilih untuk memimpin Kabupaten Cirebon, maka program yang sudah berjalan tersebut akan dilanjutkan.
Pasalnya, menurut Imron, program yang sudah berjalan sebelumnya itu diyakini sudah dirasakan langsung oleh masyarakat dari berbagai kalangan.
“Sebagai calon petahana, pada saat debat otomatis bukan berbicara program, tapi melanjutkan program. Kalau calon-calon yang lain hanya berbicara program. Jadi kalau bicara program, setinggi langit pun enggak apa-apa,” ujar Imron.
Imron memastikan bakal menarik lebih banyak investor untuk membangun perusahaan di Kabupaten Cirebon. Dengan banyaknya perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Cirebon, kata Imron, bakal dapat mencegah keinginan masyarakat untuk bekerja ke luar negeri menjadi PMI.
“Kita akan perbanyak perusahaan di sini supaya masyarakat kita tidak ke luar negeri,” kata Imron.
Ia menjelaskan, pihaknya akan permudah perizinan untuk berdirinya pabrik yang akan menyerap banyak tenaga kerja. Sehingga, para investor akan berbondong-bondong untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Cirebon.
“Itu otomatis akan banyak menyerap tenaga kerja dari masyarakat kita,” paparnya.
WALI
Pasangan calon (paslon) Bupati dan calon wakil bupati Cirebon nomor urut 3, Hj Wahyu Tjiptaningsih-Solichin (Wali) menyatakan, visi-misi paslon Wali adalah pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat dan belum terlaksana pada periode sebelumnya.
Pembangunan yang belum terlaksana saat dirinya menjabat sebagai Wakil Bupati (Wabup), bakal dilanjutkan dengan dilakukan penyempurnaan sesuai visi-misi paslon Wali.
“Kita lebih ke pembangunan yang kemarin belum terlaksana, kita sempurnakan dengan visi misi kita,” ujar Ayu.
Ia mengaku tidak ada masalah dengan tema debat pertama tersebut karena sudah ada persiapan. Selain itu, pengalamannya sebagai Wabup juga membuat persiapan menjadi lebih matang.
“Sub tema sudah dikasih tahu, itu yang kita persiapkan. Kemarin kita ada pengalaman menjabat, jadi persiapannya ya hanya lebih banyak membaca saja,” terang Ayu.
Untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya, kata Ayu, paslon Wali bakal menarik investor baik dari dalam maupun luar negeri untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Cirebon. “Ini salah satu cara yang bisa mengurangi pengangguran di Kabupaten Cirebon,” ungkapnya.
LUTHFI-DIA
Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Cirebon nomor urut 4, H Mohamad Luthfi-Dia Ramayana menargetkan sejumlah permasalahan di Kabupaten Cirebon tuntas dalam dua tahun jika terpilih menjadi Bupati pada Pilbup 27 November 2024 nanti.
Menurut Luthfi, banyak permasalahan yang harus segera diselesaikan agar tidak menjadi pemberat untuk akselerasi pergerakan ekonomi Kabupaten Cirebon.
“Masalah infrastruktur, jalan berlubang, BPJS, kemiskinan dan pengangguran harus segera diurai,” ujar Luthfi.
Ia menargetkan, sejumlah permasalahan tersebut dapat selesai dalam dua tahun kepemimpinannya jika terpilih menjadi Bupati. Dengan demikian, Kabupaten Cirebon bisa segera bergerak ke arah yang lebih positif.
“Target kami dua tahun kedepan masalah tersebut bisa selesai,” kata Luthfi.
Selain itu, kata Luthfi, konsep pembangunan berkelanjutan yang diusung paslon tersebut, akan lebih memfokuskan pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), sumber daya ekonomi dan pembangunan berbasis kewilayahan.
Ia berharap, dengan konsep pembangunan tersebut Kabupaten Cirebon bisa menjadi lebih baik lagi. Pantauan Suara Cirebon, debat perdana paslon terkesan hambar. Masing-masing pasangan calon tampak jaga diri tidak dengan tajam saling menyerang.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.