SUARA CIREBON – Kasus penyakit gondongan di Kabupaten Cirebon masih banyak terjadi. Meskipun kasusnya terbilang banyak, namun dampak secara klinis yang disebabkan oleh penyakit gondongan ini masih tergolong ringan.
Sub Koordinator Surveilans dan Imunisasi pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Dendi Hamdi mengatakan, penyakit gondongan disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu belum mendapatkan vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella). Dimana, vaksin tersebut dapat mencegah penyakit gondongan, campak dan rubella.
Selain itu, penyebab lainnya ialah ketika daya tahan tubuh seseorang dalam kondisi lemah, dan tinggal atau bepergian ke daerah yang memiliki banyak kasus gondongan.
Menurut Dendi, gejala gondongan biasanya akan muncul 12-25 hari setelah terinfeksi virus. Munculnya penyakit gondongan ditandai dengan pembengkakan kelenjar parotis dan gejala penyakit infeksi. Secara kasat mata, pipi terlihat bengkak baik hanya satu sisi ataupun kedua sisinya.
“Kemudian ditandai dengan nyeri saat mengunyah atau menelan makanan. Demam hingga 39°C. Mulut kering, sakit kepala, nyeri sendi, mudah lelah, hilang nafsu makan. Bahkan, ada juga penderita yang tidak mengalami gejala apa pun,” kata Dendi, Selasa, 29 Oktober 2024.
Menurut Dendi, jika sistem imun penderita dalam kondisi baik, gondongan dapat pulih dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu dengan istirahat dan waktu tidur yang cukup. Selain itu, memperbanyak minum air putih dan mengompres area yang bengkak dengan air hangat atau air dingin untuk meredakan rasa sakit.
“Penyakit gondongan bisa dicegah dengan memberikan imunisasi MMR pada anak-anak. Vaksin MMR berfungsi untuk melindungi tubuh dari penyakit campak, gondongan, dan rubella,” tuturnya.
Ia mengatakan, vaksin tersebut perlu diberikan pada anak sebanyak dua kali, yaitu saat anak berusia 18 bulan dan saat anak berusia 5-7 tahun. Jika saat imunisasi pertama saat usia 18 bulan belum sempat dilakukan, vaksin pertama masih dapat diberikan hingga anak berusia 3 tahun.
Jika pemberian vaksin tersebut belum pernah dilakukan pada masa kanak-kanak, kata Dendi, vaksin MMR masih dapat diberikan pada usia dewasa. Ia menyarakan, pemberian vaksin MMR untuk dewasa adalah untuk orang-orang yang berisiko tinggi terpapar virus penyebab gondongan.
Selain itu, pencegahan gondongan juga bisa dilakukan dengan rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Kemudian, peralatan mandi atau makan tidak berbagi dengan penderita serta menerapkan etika batuk, seperti menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk dan bersin.
“Pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bukan hanya mencegah gondongan saja. Tapi, semua penyakit insyaallah akan terhindar,” tegasnya.
Dendi menjelaskan, gondongan adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus. Infeksi biasanya menyerang kelenjar parotis, yakni kelenjar yang memproduksi air liur, sehingga memicu pembengkakan.
Gejala umum saat seseorang mengalami gondongan adalah pembengkakan pada pipi dan rahang. Kelenjar parotis yang terletak di bawah telinga, berfungsi untuk memproduksi air liur.
“Gondongan terjadi ketika kelenjar parotis mengalami peradangan akibat infeksi virus dari golongan paramyxovirus. Virus tersebut dapat dengan mudah menyebar ke orang lain melalui percikan ludah atau air liur yang keluar mulut atau hidung,” terangnya.
Virus tersebut, lanjut Dendi, bisa masuk ke dalam tubuh manusia kemudian akan menetap, berkembang biak, dan menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada kelenjar parotis.
Penyebaran virus ini dapat dengan mudah terjadi saat menghirup percikan lendir saat penderita batuk, bersin, dan berbicara. Melakukan kontak langsung dengan penderita, misalnya berciuman.
Menyentuh benda-benda yang ada di sekitar penderita, lalu menyentuh hidung dan mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Kemudian berbagi alat makan dan minum berbagi dengan penderita.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.