SUARA CIREBON – Jalan poros antara Desa Kudukeras, Kecamatan Babakan, hingga Desa Bojongnegara, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, sepanjang lebih kurang 10 km, sudah bukan lagi menjadi jalan seribu lubang atau jeglugan sewu, sebutan tersebut sempat viral dan menjadi perbincangan publik di media sosial.
Saat ini jalan poros tersebut sudah dilakukan betonisasi dan tampak terlihat nyaman untuk dilalui berbagai kendaraan. Bahkan jalan itu secara langsung diresmikan oleh anggota DPR RI. Dave Akbarshah Fikarno Laksono, Jumat, 10 Januari 2025.
Dave, menyebut, tersedianya infrastruktur jalan yang baik, menjadi sebuah harapan semua masyarakat, pasalnya dengan infrastruktur yang baik tentunya akan memberikan kenyamanan kepada pengguna jalan dan juga akan dapat meningkatkan sektor perekonomian masyarakat sekitarnya.
Lanjutnya, terwujudnya perbaikan jalan poros Kudukeras – Bojongnegara ini, berawal adanya usulan dan aspirasi dari masyarakat yang berharap adanya perbaikan permanen untuk jalan tersebut. Aspirasi tersebut disampaikannya di periode sebelumnya.
“Alhmdulillah, usai diperjuangkan di era Presiden Jokowi, serta bantuan dari Wantimpres saat itu, akhirnya perbaikan dapat terwujud melalui Inpres, dan sekarang kita bisa saksikan bersama-sama, ” katanya,
Menurutnya, infrastruktur jalan yang layak ini, menjadi salah satu urat nadi perekonomian khususnya di timur Kabupaten Cirebon, setelah sebelumnya kondisinya sangat memprihatinkan, dan berdampak tersendatnya pertumbuhan perekonomian.
“Semoga ini akan dapat mempercepat pertumbuhan perekonomian dan pembangunan, hal ini diperlukan untuk menuju Indonesia emas 2045, ” jelasnya.
Dave pun, menuturkan, dengan semangat baru di era Presiden Prabowo Subianto untuk membuat pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 8 persen, dirinya akan berkomitmen untuk tetap mengawal dan memperjuangkan aspirasi masyarakat khususnya dari Daerah Pemilihan ( Dapil) VIII Jawa Barat.
” Saat ini masih berkonsentrasi dalam perbaikan infrastruktur jalan, dan ke depan akan juga memperjuangkan sektor pertanian, ini pun selaras dengan program kedaulatan pangan, ” ungkapnya.
Selain itu juga, untuk kesejahteraan nelayan dan para petani, serta untuk industri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang masiv dan tersebar sehingga semua potensi-potensi ekonomi yang ada di Kabupaten Cirebon benar-benar tertata maju dengan baik.
“Kami yakin Indonesia dibawah kepemimpinan Pak Prabowo yang memiliki integritas sangat tinggi dan juga semua kita yakini hasil pilkada kemarin telah menghasilkan kepala daerah yang baik dan bisa meneruskan melanjutkan dan bahkan menyempurnakan apa yang telah di toreh oleh para pendahulu, ” harap Dave.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Teguh Rudiana Merdeka, menambahkan,
aspirasi masyarakat secara bertahap akan direalisasikan, melalui koordinasi dan komunikasi dengan pusat, provinsi dan dinas terkait yang ada di daerah.
“Salah satunya, infrastruktur jalan, karena ini menjadi urat nadi dalam berbagai aspek. baik pendidikan, perekonomian, dan banyak lagi sektor lainnya, untuk mewujudkannya diperlukan sinergitas semua pihak, ” berbagai pihak,” imbuhnya.
Kuwu Sumber Kidul, Kecamatan Babakan, Wargono menyampaikan, dirinya mewakili para Kuwu dan masyarakat Timur Cirebon, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang sudah terlibat sehingga terealisasinya perbaikan atau peningkatan jalan ini.
Pelaksanaan peresmian jalan yang hari ini dilaksanakan adalah hasil perjuangan yang sudah diajukan melalui anggota DPR RI Dave Akbarshah Fikarno Laksono dan juga kepada Watimpres Agung Laksono yang meninjau langsung jalan tersebut saat itu, hingga akhirnya terealisasi permohonan tersebut.
Menurutnya, keberadaan jalan tersebut menjadi urat nadi perekonomian masyarakat khususnya yang ada di wilayah Timur Kabupaten Cirebon.
Apalagi jalan tersebut merupakan jalan menuju kawasan industri, namun demikian dirinya berharap agar urat nadi perekonomian masyarakat tersebut bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga harus ada perhatian dari para pelaku industri terutama penerangan jalan yang masih sangat banyak dibutuhkan untuk sepanjang jalan tersebut.
Dulu jalan ini dikenal dengan sebutan jalan gejlogan Sewu, bahkan Kami sering sekali dengan anak ketika disuruh membawa sepeda motor itu tidak mau, alasannya lebih baik jalan kaki daripada naik motor, ” pungkasnya.***