SUARA CIREBON – Banjir rob kerap menerjang Desa Ambulu, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon. Sejak November 2024 hingga Januari 2025 ini, banjir rob sudah terjadi sebanyak enam kali.
Dampak banjir rob tersebut tidak hanya dirasakan oleh masyarakat setempat, banjir juga sangat dirasakan dampaknya oleh murid-murid di SDN 3 Ambulu.
Sekolah yang terletak di pinggir muara ini kerap terendam air laut pasang. Kondisi tersebut memaksa para murid dan guru memulai hari dengan membersihkan genangan air sebelum memulai kegiatan belajar mengajar (KBM).
Kepala SDN 3 Ambulu, Sautun Hasanah, mengatakan, banjir yang terjadi pada pekan pertama setelah libur semester ini merupakan banjir yang terparah. Ia mengaku tidak menyangka kondisi sekolah menjadi seperti kolam akibat air pasang tersebut.
“Sudah enam kali banjir rob terjadi sejak November 2024. Puncaknya pada Januari 2025, banjir merendam enam ruang kelas dan ruang guru, sehingga sekolah menjadi seperti kolam,” ujar Sautun Hasanah, Jumat (10/1/2025).
Menurutnya, kondisi tersebut sangat memengaruhi kehadiran murid di sekolah. Pasalnya, tak sedikit dari para murid yang harus membantu membersihkan rumah masing-masing sebelum berangkat ke sekolah.
Bahkan, banyak murid SDN 3 Ambulu ketika bangun tidur sudah mendapati air di bawah tempat tidur mereka. “Dari jumlah murid sebanyak 164 anak, semuanya terdampak,” kata Sautun.
Kendati demikian, ia mengaku melihat semangat murid-muridnya melanjutkan belajar sangat kuat di tengah keterbatasan KBM tersebut.
“Semangat anak-anak tetap luar biasa,” tegasnya.
Ia berharap, pemerintah segera memberikan solusi agar permasalahan tersebut sapat segera teratasi. Sehingga, sekolah bisa kembali menjadi tempat belajar yang nyaman dan aman.
Salah satu guru SDN 3 Ambulu, Muhamad Rizky Mainaki, mengatakan, dampak banjir rob tidak hanya dirasakan di dalam kelas, tetapi juga di fasilitas sekolah lainnya, salah satunya adalah lapangan.
Akibat sering terendam banjir, kondisi lapangan yang dulu digunakan murid-murid untuk bermain, kini menjadi tidak layak lagi dipakai karena sudah berlumut.
“Kami harap pihak terkait segera mengambil langkah perbaikan,” kata Rizky.
Siswa kelas 4 SDN 3 Ambulu, Putri, mengatakan, suasana sekolahnya kini tak lagi nyaman untuk belajar. Ia mengaku, aktivitas belajarnya menjadi terganggu akibat kondisi tersebut.
“Kalau banjir rob datang harus bersihin ruangan kelas dulu,” ujar Putri.
Ia mengaku lelah saat mulai mengikuti kegiatan belajar, lantaran harus membersihkan ruang kelas terlebih dahulu. Tak hanya menguras tenaga, situasi ini juga memengaruhi konsentrasi murid-murid di sekolah tersebut.
Putri juga mengaku tidak nyaman belajar dan tidak bisa konsentrasi.
“Pas belajar sudah capek duluan, soalnya bersih-bersih dulu,” paparnya.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni beserta jajarannya pun langsung bergerak meninjau sekolah tersebut dan membantu membersihan ruang kelas.
Selain itu, jajaran Polresta Cirebon juga menghibur anak-anak sekolah di Galery Desa Ambulu dan memberikan 136 paket makanan kepada murid-murid sekolah tersebut.
“Kami, Polresta Cirebon bersama Forkopimcam Losari dan perangkat desa mengunjungi SDN 3 Ambulu. Tadi kami menyemangati anak-anak agar mereka tetap semangat dalam belajar meraih cita-citanya,” kata Sumarni.
Usai melihat langsung kondisi tempat belajar murid-murid SDN tersebut, ia berjanji bakal mengoordinasikan kondisi tersebut dengan pihak terkait agar ada solusi perbaikan. Sehingga, akan menambah semangat anak-anak belajar di sekolah.
“Sehingga nantinya anak-anak dapat belajar secara nyaman demi menggapai cita-cita mereka,” ungkapnya.***