SUARA CIREBON – Sejumlah warga Desa Jungjang Wetan, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon mengeluhkan proyek pemasangan pipa yang diduga milik Pertamina yang melintasi desa setempat.
Pasalnya sejumlah rumah yang dilintasi proyek pipa itu mengalami kerusakan, dari katagori kerusakan ringan hingga kerusakan berat.
Warga Jungjang Wetan, Akhmad mengatakan, kondisi rumahnya mengalami retak-retak setelah adanya proyek pemasangan pipa yang diduga milik Pertamina tersebut. Menurutnya, kondisi ini membuat resah warga khususnya yang dilintasi proyek tersebut, resah.
“Dampak dari pengeboran yang dilakukan kontraktor pelaksana berakibat rumah-rumah warga yang dilalui proyek pipa Pertamini ini, tembok rumahnya retak,” ujar Akhmad saat ditemui, Kamis, 6 Maret 2025.
Menurut Akhmad, kerusakan rumah warga tersebut terjadi di beberapa bagian, seperti dinding kamar, dan beberapa bagian lainnya. Ia mengaku mengeluhkan kondisi tersebut, terlebih saat ini tengah menjalankan ibadah puasa.
“Warga sudah menyampaikan komplain kepada pihak pelaksana, tapi sampai dengan saat ini belum ada tindak lanjut dari pelaksanaan atau kontraktornya,” ujarnya.
Senada, warga Jungjang lainnya, Brohim mengaku, tembok rumahnya mengalami retak-retak. Padalah, lanjut Brohim, sebelum adanya proyek pemasangan pipa Pertamina, rumahnya baik-baik saja.
“Dampak proyek pemasangan pipa Pertamina ini sangat merugikan khususnya bagi warga Desa Jungjang Wetan,” kata Brohim.
Menurut Brohim, sejauh ini tidak ada izin untuk melakukan proyek pemasangan pipa tersebut.
“Masyarakat Jungjang Wetan mengancam akan mendemo dan memberhentikan kegiatan proyek konstruksi pemasangan pipa gas tersebut, kalau tidak ada itikad baik dari kontraktor,” tandasnya.
Brohim mengaku sudah melaporkan keluhan warga tersebut kepada pihak Pemerintah Desa dan juga pihak penegak hukum yang ada. Namun dirinya dan warga belum mengetahui hasil dari aduan warga tersebut.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak ketiga atau kontraktor proyek pemasangan pipa gas tersebut. Awak media pun kesulitan untuk mencari informasi keberadaan pimpinan dari kontraktor tersebut.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.