SUARA CIREBON – UIN Siber Cirebon menjadi tuan rumah Focus Group Discussion (FGD) Pimpinan PTKIN se-Jawa Tengah, Ponorogo, dan Cirebon.
FGD ini mengangkat tema “Kreativitas dan Kolaborasi: Membangun Ekosistem Media Digital PTKIN” yang digelar di salah satu hotel di wilayah Cirebon selama dua hari, Jumat–Sabtu, 4-5 Juli 2025.
Dalam sambutan, Rektor UIN Siber Cirebon, Prof Dr H Aan Jaelani MAg menegaskan, kegiatan ini adalah bagian tak terpisahkan dari roadmap transformasi digital yang dicanangkan UIN Siber Cirebon hingga 2027.
Ia memaparkan, transformasi ini dimulai sejak diterbitkannya KMA No. 860 Tahun 2022 yang menjadikan UIN Siber Cirebon sebagai pilot project PTKIN berbasis digital pertama di Indonesia.
“Sejak itu, berbagai program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) diluncurkan, mulai dari PJJ S1 dan S2 PAI, hingga empat prodi unggulan lainnya yaitu PJJ PGMI, PBA, SPI, dan HKI,” katanya.
Puncaknya, transformasi ini dikukuhkan dengan Peraturan Presiden (Perpres) No. 60 Tahun 2024 yang secara resmi mengubah IAIN Syekh Nurjati menjadi UIN Siber Cirebon.
“Ini bukan sekadar penggantian nama, tapi lompatan menuju peradaban digital. Kita mulai beralih dari layanan manual ke layanan digital yang sistemik,” tegasnya.
Prof Aan juga memperkenalkan program Cyber-X sebagai upaya dalam mengakselerasi digitalisasi di lingkungan kampus. Fokus utama saat ini, menurutnya, adalah penguatan infrastruktur digital dan peningkatan kompetensi SDM yang adaptif terhadap era 5.0.
Sementara itu, Prof Dr H Zaenal Mustakim MAg selaku Ketua Forum Pimpinan PTKIN se-Jawa Tengah, Ponorogo, dan Cirebon, sekaligus Rektor UIN Gus Dur Pekalongan, mengapresiasi penyelenggaraan FGD ini sebagai langkah taktis untuk memperkuat strategi komunikasi dan branding PTKIN secara kolektif.
Ia mengungkapkan bahwa ide penyelenggaraan FGD ini muncul setelah dirinya melakukan monitoring UM-PTKIN, disusul kunjungan ke gedung Siber 8 lantai di UIN Siber Cirebon yang difungsikan sebagai pusat produksi konten pembelajaran digital.
“Saya melihat ada sinergi luar biasa antara tim humas, admisi, dan panlok di Cirebon. Dari sini saya merasa penting untuk mengumpulkan seluruh tim humas dan admisi PTKIN agar kita bisa duduk bersama, membangun narasi branding yang kuat dan seragam,” jelasnya.
Menurut Prof Zaenal, kolaborasi kreatif lintas kampus merupakan kunci dalam membangun ekosistem media digital PTKIN yang solid, adaptif, dan moderat.
“Kita harus membuat PTKIN menjadi pilihan pertama dan terakhir bagi generasi muda yang ingin kuliah. Lewat media digital, kita bisa bangun citra yang kuat dan inspiratif,” ujarnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.