SUARA CIREBON – Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Harry Saputra Gani merespons cepat keluhan warga RW 7 Kampung Sumurwuni, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, terkait pencemaran sumber air baku akibat resapan limbah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kopiluhur yang berada tidak jauh dari permukiman penduduk.
Pria yang akrab disapa HSG itu, melakukan inpeksi mendadak ke TPA Kopiluhur untuk melihat langsung kolam penampungan air lindi (cairan resapan sampah).
Dalam sidak tersebut, Harry melihat daerah di bawah TPA sudah dibangun beberapa penampungan dan menutup aliran air lindi agar tidak mengalir ke sungai.
Meski begitu, sumur-sumur warga berbau tak sedap, sehingga tidak dapat digunakan untuk memasak dan mandi. Pasalnya, jika digunakan mandi efeknya menimbulkan gatal-gatal.
Menurut Harry dari peninjauan ke rumah warga, air sumur terlihat bening namun lengket dan berbau.
“Airnya sih bening tapi agak lengket dan bau, ini yang menyebabkan pada gatal-gatal, jadi warga tidak lagi menggunakan air sumur,” kata Harry, baru-baru ini.
Harry menyebut, sedikitnya 134 rumah warga terdampak limbah, khususnya di RT 01 RW 07 Kelurahan Sumurwuni. Selain di RW 07, lanjut Harry, sumur warga di RT 04, RW 04 Kalilunyu juga dilaporkan terdampak pencemaran air lindi. Hingga kini, masih lakukan pendataan jumlah warga terdampak di Kampung Kalilunyu.
“Perlu dipahami yang terdampak ratusan rumah, sedikitnya ada 134 rumah. Jika per rumah diisinya 4 sampai 5 orang maka hampir 500-an warga yang terdampak. Ini baru yang di RW 07, karena ternyata di RT 04, RW 04 Kalilunyu juga banyak yang terdampak,” katanya
Untuk mengatasi air bersih, pihaknya akan segera berupaya warga Sumurwuni mendapat penanganan, baik dari sumur bor maupun bantuan sementara dari PDAM.
“Keadaan seperti ini harus menjadi perhatian khusus dari kami semua pemerintah Kota Cirebon,” tegasnya.
Sementara itu, warga setempat, Atikah menuturkan, kondisi air sumur yang bau itu sudah terjadi sejak enam tahun lalu sampai sekarang.
“Udah lama airnya bau sekitar 6 tahunan, jadi selama ini, untuk keperluan masak sama mandi beli air bersih,” kata Atikah.
Atikah berharap setelah adanya inpeksi mendadak yang dilaku Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon persoalan ini segera dapat diatasi.
“Mudah-mudahan segera dapat diatasi, karena warga sini sudah lama tidak mendapatkan air bersih,” katanya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.