SUARA CIREBON – Proyek betonisasi ruas jalan Trusmi-Kaliwulu, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon menuai komentar warga di media sosial (medsos). Warga menyoroti kondisi ruas jalan beton yang baru dibangun dan belum dibuka untuk umum, namun sudah retak.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Cirebon, Sunanto, menegaskan, kondisi kerusakan berupa retak dalam proses betonisasi merupakan hal yang biasa. Menurutnya, keretakan terjadi akibat proses cor yang panjang dalam kondisi suhu ekstrem.
“Itu retak kecil akibat coran yang panjang. Dalam kondisi ngecor panjang disertai suhu yang ekstrem itu, kalau beton itu di beberapa titik pasti ada krek. Nah, krek itu akibat perubahan suhu dari kondisi cair menuju padat,” ujar Sunanto, Selasa, 30 September 2025.
Menurut Sunanto, kondisi retak yang terjadi pada beton di ruas jalan tersebut masih dalam kategori aman dan masih bisa ditoleransi. Bentuk retakan yang melintang ini bisa ditangani dengan selen, yaitu perbaikan untuk merapatkan kembali retakan.
“Kecuali retaknya memanjang ngikutin arus jalan, tapi itu kan (retaknya, red) melintang. Kalau memanjang biasanya ada kesalahan konstruksi. Sekarang kita sudah koordinasi dengan yang di lapangan, dan sudah ditangani,” terangnya.
Menurut Sunanto, perbaikan semua ruas jalan di Kabupaten Cirebon menjadi perhatian serius DPUTR, termasuk ruas jalan Trusmi-Kaliwulu. Ia menegaskan, DPUTR terus berupaya untuk menyukseskan pembangunan semua ruas jalan yang ada di Kabupaten Cirebon.
“Kami berkomitmen untuk membuat jalan yang baik dan sesuai dengan aturan,” tegasnya.
Karena itu, ia meminta masyarakat untuk mencari kebenaran informasi yang diterima sebelum memposting ke medsos. Ia juga meminta masyarakat untuk berhati-hati mengomentari postingan di medsos. Karena, komentar yang baik akan berdampak pada semangat yang baik pula dalam proses pembangunan di Kabupaten Cirebon.
“Jadi sebelum berkomentar atau memposting sesuatu cari tahu dulu. Karena kita butuh kondusifitas untuk kesuksesan pembangunan jalan di Kabupaten Cirebon. Ayo berpendapat positif, karena itu menjadi semangat buat kami yang bekerja,” paparnya.
Sementara itu, Direktur CV Cahaya Bintang, Mohammad Roji mengatakan, keretakan di ruas jalan Trusmi-Kaliwulu telah diperbaiki. Saat terjadi retak, umur beton baru 10 hari setelah pengecoran dilakukan.
“Yang retak kemarin sudah diperbaiki, dan ini sudah selesai dikerjakan. Kita ada masa pemeliharaan sampai 6 bulan,” kata Oji sapaan akrabnya.
Untuk diketahui, proyek peningkatan jalan Trusmi-Kaliwulu Kabupaten Cirebon dengan panjang 456 meter dan lebar 4.00 meter menelan anggaran Rp1.075.000.000. Proyek peningkatan jalan tersebut dikerjakan oleh CV. Cahaya Bintang dengan waktu pelaksanaan 120 hari kalender.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.