SUARA CIREBON – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon memetakan potensi bencana yang mungkin terjadi selama musim penghujan tahun ini. Dari pemetaan tersebut diketahui, potensi bencana yang mungkin terjadi adalah kekeringan, banjir, tanah longsor, hingga angin puting beliung.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Cirebon, Ikin Asikin, mengatakan, sedikitnya 10 kecamatan dari 40 kecamatan yang ada memiliki potensi bencana tersebut. Ke-10 kecamatan itu menjadi fokus perhatian Pemerintah Kabupaten Cirebon.
“Dari 40 kecamatan, ada 10 kecamatan yang sudah terpetakan, ada kecamatan dengan potensi longsor, ada kecamatan yang berpotensi banjir serta kecamatan yang berpotensi kekeringan,” ujar Ikin Asikin, usai kegiatan Sosialisasi dan Deklarasi Gerakan Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana) di salah satu hotel di Kecamatan Kedawung, Selasa, 28 Oktober 2025.
Ikin mengatakan, 10 kecamatan yang sudah terpetakan bencananya yakni, Kecamatan Waled, Karangwareng, Panguragan, Tengahtani, Sumber, Greged, Dukupuntang, dan daerah-daerah yang memiliki tebing yang berpotensi bencana longsor.
Menurutnya, program Kencana ini sekaligus menegaskan komitmen bahwa penanggulangan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan menjadi tanggung jawab bersama.
Ia meminta pihak kecamatan mendukung peningkatan mutu penyelenggaraan standar pelayanan minimal (SPM) penanganan bencana dari dukungan anggaran pada saat musrenbang kecamatan. Sehingga capaian pemenuhan pelayanan standar pelayanan minimal sub urusan bencana dapat meningkat.
Di kesempatan yang sama, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Cirebon, Syafrudin menyampaikan, amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah menyebut, penanggulangan bencana merupakan salah satu urusan wajib layanan dasar pemerintah daerah.
Menurut Syafrudin, kecamatan tangguh bencana merupakan bagian penting dari upaya bersama dalam mewujudkan masyarakat yang tangguh, siaga dan mampu menghadapi ancaman bencana.
Kabupaten Cirebon memiliki potensi bencana yang beragam, seperti banjir, angin puting beliung, kekeringan, dan tanah longsor. Total kejadian bencana tersebut tercatat mencapai 243 bencana pada tahun 2024 lalu. Di tahun 2025 ini, jumlah bencana yang terjadi sebanyak 124 bencana.
Menurut Syafrudin, penurunan angka kejadian bencana tahun disumbang faktor alam yang selalu dinamis. Selain itu, juga ada faktor peran seluruh pihak yang telah melakukan kegiatan dan upaya pengurangan risiko bencana.
“Melalui program Kencana ini, kita ingin menegaskan komitmen bahwa penanggulangan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan menjadi tanggung jawab kita bersama,” kata Syafrudin.
“Tahun ini BPBD Kabupaten Cirebon telah melaksanakan kegiatan pembentukan kesekretariatan kecamatan tangguh bencana di 10 kecamatan dari total 40 kecamatan,” imbuhnya.
Pihaknya berharap, dengan dibentuknya program Kencana ini, bisa menjadi contoh sekaligus penggerak bagi kecamatan lainnya untuk dapat melaksanakan pembentukan kesekretariatan Kencana di Kabupaten Cirebon.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.